Kominfo mengajak pelajar cegah stunting sejak dini. Dok. Istimewa
Kominfo mengajak pelajar cegah stunting sejak dini. Dok. Istimewa

Kominfo Ajak Pelajar Cegah Stunting Sejak Dini

Achmad Zulfikar Fazli • 17 Februari 2023 08:50
Jakarta: Para pelajar menjadi bagian penting untuk mendukung capaian target stunting di 2024. Sebab, penduduk Indonesia masih didominasi generasi Z.
 
Edukasi stunting sangat penting dilakukan kepada generasi muda, karena mereka calon orang tua di masa depan. Program penurunan stunting diharapkan berjalan maksimal, karena sudah dilakukan edukasi sejak dini.
 
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan berdasarkan hasil sensus penduduk pada 2020, penduduk Indonesia didominasi generasi Z, atau generasi yang lahir dikurun waktu 1997 hingga 2012, dengan jumlah 27,9 persen dari total seluruh populasi penduduk. Angka ini disusul dengan generasi milenial sebesar 25,8 persen.

"Bapak Presiden (Presiden Joko Widodo) menargetkan (angka stunting) di bawah 14 persen, walaupun standar dari WHO adalah 20 persen,” ujar Direktur Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Wiryanta, saat membuka kegiatan Genbestival di SMA Kesatuan Bangsa, Bantul, Kamis, 16 Februari 2023.
 
Masih tingginya angka stunting mendorong Kominfo terus mengampanyekan pencegahan stunting. Genbestival adalah kegiatan sosialisasi pencegahan stunting yang dilakukan Kominfo dengan target generasi muda, khususnya remaja.
 
Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan para remaja dalam menghadapi bonus demografi  yang dimulai pada 2030 guna tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan berdampak kepada kemajuan bangsa.
 
"Bonus demografi ini artinya jumlah angkatan kerja lebih banyak daripada orang yang ditanggungnya, hal ini tentu perlu persiapan yang matang," kata Wiryanta.
 

Baca Juga: Perusahaan BUMN Dorong Keterlibatan Masyarakat Atasi Stunting


Generasi muda menjadi sasaran utama sosialisasi stunting karena untuk melahirkan generasi yang sehat dan bebas stunting, mereka harus punya pengetahuan dan pemahaman tentang penyebab stunting. Kominfo pun sangat mengharapkan kerja sama dan keterlibatan aktif dari seluruh pihak, khususnya generasi muda, untuk bersama-sama mengomunikasikan upaya pencegahan stunting. 
 
Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, menunjukan angka stunting secara nasional sudah menurun dari 24,4 persen di 2021 menjadi 21,6 persen pada 2022. Namun, angka ini masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia WHO, yaitu di bawah 20 persen.
 
"Kami mengajak para pelajar, masyarakat, dan pemerintah Kabupaten Bantul, agar tetap berusaha menurunkan angka (stunting) tersebut," kata dia.
 
Beberapa langkah kecil yang dapat dilakukan adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat seperti menjaga sanitasi dan asupan nutrisi.
 
Di tempat yang sama, dr. Mario Johan menjelaskan stunting adalah kekurangan gizi kronis pada 1.000 hari pertama kehidupan. Selain pendek, anak stunting akan terganggu perkembangannya.
 
"Kalau pertumbuhan itu bicara perihal fisik, tetapi perkembangan itu seperti sensor bicara, kecerdasan dan mental anak," terang dia.
 
Menurutnya, penyebab stunting lainnya yang kerap dialami remaja putri adalah anemia. Yaitu, ketika tubuh mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah berada di bawah kisaran normal. Kondisi ini jika dialami dan dibiarkan oleh calon ibu, akan berpengaruh kepada anak.
 
Di Indonesia angka anemia pada remaja saat ini adalah 30 persen. "(Sebanyak) satu dari tiga remaja di Indonesia terkena anemia. Tetapi banyak yang tidak mengetahui dirinya terkena anemia," katan dia.
 
Oleh karena itu, remaja harus terus memperhatikan kebutuhan gizi. Anemia bisa memperburuk kesehatan, dan jika gizi remaja putri tidak diperbaiki maka akan banyak calon ibu yang kekurangan energi kronis, sehingga memperbesar risiko melahirkan anak stunting.
 
Genbestival yang diadakan kali ini merupakan bagian dari kampanye GenBest (Generasi Bersih dan Sehat), yang merupakan inisiasi Kominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting. GenBest mendorong masyarakat, khususnya generasi muda, agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat di kehidupan sehari-hari.
 
Melalui situs genbest.id dan media sosial @genbestid, GenBest juga menyediakan berbagai informasi seputar stunting, kesehatan, nutrisi, tumbuh kembang anak, sanitasi, siap nikah, maupun reproduksi remaja dalam bentuk artikel, infografik, serta videografik.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan