Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Sekretariat Presiden

Capai Indonesia Emas 2045, Presiden: Manfaatkan Bonus Demografi

Kautsar Widya Prabowo • 15 Juni 2023 16:24
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya memanfaatkan peluang dalam mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Demikian disampaikan Presiden dalam sambutannya saat meluncurkan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 di Djakarta Theater, Jakarta.
 
“Kita harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini. Kita harus punya perencanaan taktis, bukan perencanaan, tapi perencanaan taktis, visinya juga visi taktis. Punya strategi juga yang taktis karena kita berkompetisi dengan negara lain. Punya strategi besar tapi strategi taktis,” ucap Presiden, Kamis, 15 Juni 2023.
 
Jokowi menjelaskan Indonesia akan memperoleh bonus demografi mencapai 68,3 persen dari total populasi pada 2030. Ia menekankan kondisi itu harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi bencana.

"Di sebuah negara di Afrika di 2015 juga mendapatkan bonus demografi tapi dalam 7 tahun justru yang terjadi pengangguran melonjak menjadi 33,6 persen," tutur Presiden.
 
Baca juga: Rencana WNA jadi Pengawas Pembangunan IKN, Presiden: Kenapa Tidak

 
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang untuk menjadi lima besar ekonomi dunia. Presiden menyebut bahwa meskipun secara perhitungan angkanya sudah ada, tetapi tantangannya tidak mudah.
 
"Dari Bappenas saya sudah dengar kalkulasinya, dari McKinsey saya sudah dengar hitungannya, dari IMF saya sudah dengar hitungannya, dari Bank Dunia World Bank saya sudah dengar hitungannya hampir mirip-mirip tetapi tantangannya itu juga tidak mudah,” ucap Kepala Negara.
 
Selain itu, Presiden menyebut bahwa Indonesia harus terus meningkatkan pendapatan nasional bruto (PNB) atau gross national income (GNI). Serta menurunkan tingkat kemiskinan untuk menuju visi Indonesia Emas 2045.
 
"Perkiraan kita (PNB) di tahun Indonesia Emas 2045 itu berada di angka USD 23.000 sampai USD 30.300 per kapita. Itu lompatannya. Tingkat kemiskinan sekarang ini meskipun sudah single digit yaitu di angka 9,57 persen tapi ini masih tetap angka itu kita harus sampaikan masih tinggi dan di tahun 2045 diperkirakan di 0,5 sampai 0,8 persen,” tutur Presiden.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan