medcom.id, Jakarta: Dhea Rahma Amanda, calon Paja IPDN yang meninggal dalam pelatihan kepemimpinan di Semarang, diberikan piagam penghargaan. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Dhea diganjar penghargaan karena berprestasi saat mengikuti ujian dan pendidikan.
"Kepada keluarganya dan yang bersangkutan, kami berikan piagam penghargaan sebab selama dia ikuti ujian, pendidikan, kursus, menunjukkan prestasi, loyalitas, dan disiplin yang baik," kata Tjahjo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin 2 Oktober 2017.
Tjahjo mengaku, kaget mendengar kabar duka itu. Ia bahkan sempat menanyakan kondisi kesehatan calon praja ketika membuka pelatihan di IPDN. Berdasarkan laporan, kondisi seluruh praja dinyatakan sehat.
Dhea diketahui sakit usai menjalani lari pagi bersama. Ia sudah mendapat penanganan kesehatan.
"Entah karena apa, tapi dari hasil dokter saya kira sesuatu hal yang wajar," kata bekas Sekjen PDI Perjuangan itu.
Dhea dinyatakan mengembuskan napas terakhir pukul 08.15 WIB, Minggu 1 Oktober 2017. Sebelum meningal, Dhea masih mengikuti serangkaian latihan kepemimpinan dasar di Lapangan Resimen Akademi Kepolisian Semarang.
Seperti calon praja lainnya, Dhea sudah bangun pukul 04.00 WIB guna mengikuti salat berjamaah dan pengajian. Usai sarapan, Dhea masih terlihat kuat mengikuti apel pagi, pukul 07.45 WIB.
Dhea bahkan sempat melakukan kegiatan fisik dengan lari satu putaran. Dhea mendadak jatuh pingsan saat berbaris bersama calon praja IPDN lain untuk masuk kelas.
Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, untuk mendapat pertolongan pertama. Namun, nyawa Dhea tak tertolong.
medcom.id, Jakarta: Dhea Rahma Amanda, calon Paja IPDN yang meninggal dalam pelatihan kepemimpinan di Semarang, diberikan piagam penghargaan. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, Dhea diganjar penghargaan karena berprestasi saat mengikuti ujian dan pendidikan.
"Kepada keluarganya dan yang bersangkutan, kami berikan piagam penghargaan sebab selama dia ikuti ujian, pendidikan, kursus, menunjukkan prestasi, loyalitas, dan disiplin yang baik," kata Tjahjo di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Senin 2 Oktober 2017.
Tjahjo mengaku, kaget mendengar kabar duka itu. Ia bahkan sempat menanyakan kondisi kesehatan calon praja ketika membuka pelatihan di IPDN. Berdasarkan laporan, kondisi seluruh praja dinyatakan sehat.
Dhea diketahui sakit usai menjalani lari pagi bersama. Ia sudah mendapat penanganan kesehatan.
"Entah karena apa, tapi dari hasil dokter saya kira sesuatu hal yang wajar," kata bekas Sekjen PDI Perjuangan itu.
Dhea dinyatakan mengembuskan napas terakhir pukul 08.15 WIB, Minggu 1 Oktober 2017. Sebelum meningal, Dhea masih mengikuti serangkaian latihan kepemimpinan dasar di Lapangan Resimen Akademi Kepolisian Semarang.
Seperti calon praja lainnya, Dhea sudah bangun pukul 04.00 WIB guna mengikuti salat berjamaah dan pengajian. Usai sarapan, Dhea masih terlihat kuat mengikuti apel pagi, pukul 07.45 WIB.
Dhea bahkan sempat melakukan kegiatan fisik dengan lari satu putaran. Dhea mendadak jatuh pingsan saat berbaris bersama calon praja IPDN lain untuk masuk kelas.
Ia langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Semarang, untuk mendapat pertolongan pertama. Namun, nyawa Dhea tak tertolong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)