Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani saat membuka Pekan Nasional Petani-Nelayan Andalan (PENAS KTNA) XV di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (6/5) - ANT/Ampelsa
Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani saat membuka Pekan Nasional Petani-Nelayan Andalan (PENAS KTNA) XV di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (6/5) - ANT/Ampelsa

Pemerintah Menargetkan tak Ada Impor Jagung Tahun Ini

Achmad Zulfikar Fazli • 06 Mei 2017 23:37
medcom.id, Aceh: Pemerintah menargetkan tak akan melakukan impor jagung selama lima tahun ke depan. Hal itu menyusul keluh kesah yang diterima Presiden Joko Widodo dari petani di Magetan, Jawa Timur dan Dompu, Nusa Tenggara Barat.
 
Saat itu, para petani marah dan berkeluh kesah mengenai rendahnya harga jagung yang berada di kisaran Rp1.500-1.700 per kilogram.
 
“Pak, kita rugi besar karena harganya jatuh. Kenapa jatuh? Karena impornya besar Pak,” ucap Presiden menirukan keluhan petani saat Pekan Nasional Petani Nelayan ke-15 Tahun 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Gampong Lhong Raya, Banda Aceh, Aceh, Sabtu 6 Mei 2017.

Saat itu, pemerintah impor jagung sebanyak 3,6 juta ton. Presiden yang tahu hal tersebut langsung memerintahkan kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk tidak ada lagi impor jagung dalam waktu lima tahun.
 
Dua tahun berselang, Instruksi Presiden untuk harga jagung diterbitkan. “Harga yang kita tetapkan saat itu Rp2.700 per kg. Betul Pak Menteri?” tanya Presiden.
 
Dengan adanya Inpres tersebut, Presiden menilai petani mulai bergairah untuk menanam jagung karena menguntungkan. Kini, pada akhir 2016, impor jagung hanya tinggal 900 ribu ton dari 3,6 juta ton.
 
“Ini kerja keras petani, petani jagung, jagung dan harganya sudah naik. Dan kita harapkan tahun ini sudah tidak ada lagi impor lagi yang namanya jagung karena tinggal 900 ribu ton. Kalau dalam dua tahun yang 3,6 juta ton hanya jadi 900 ribu ton. Tahun ini Insyaallah kita sudah tidak impor lagi karena sudah bisa dipenuhi oleh petani-petani kita dari dalam negeri,” ucap Presiden.
 
Dalam kesempatan itu, Presiden memanggil beberapa petani jagung dan kakao untuk cerita pengalaman dan mendengarkan masukan petani. Kepada mereka, Presiden memberikan hadiah sepeda.
 
Tampak mendampingi Presiden dan Ibu Iriana, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, dan Gubernur Aceh Zaini Abdullah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan