medcom.id, Jakarta: Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan sebanyak 9,2 persen warga mendukung Indonesia berubah menjadi negara khilafah. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap temuan hasil survei tersebut wajar.
"Wajar saja (angka 9,2 persen). Toh anggota HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) cukup besar, semua cabang sudah ada dan dibiarkan sudah 10 tahun," kata Tjahjo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Namun, kata dia, yang terpenting survei itu bisa dipertanggungjawabkan. Hasil tersebut diharapkan benar-benar memotret wajah warga negara Indonesia.
Pemerintah, lanjut dia, terus berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk menekan agar angka tersebut tak meningkat.
"Kami terus melakukan komunikasi, koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, sebagai pembina politik menjaga stabilitas," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan sebanyak 9,2 persen warga mendukung Indonesia berubah menjadi negara khilafah. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menganggap temuan hasil survei tersebut wajar.
"Wajar saja (angka 9,2 persen). Toh anggota HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) cukup besar, semua cabang sudah ada dan dibiarkan sudah 10 tahun," kata Tjahjo di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 5 Juni 2017.
Namun, kata dia, yang terpenting survei itu bisa dipertanggungjawabkan. Hasil tersebut diharapkan benar-benar memotret wajah warga negara Indonesia.
Pemerintah, lanjut dia, terus berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk menekan agar angka tersebut tak meningkat.
"Kami terus melakukan komunikasi, koordinasi dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, sebagai pembina politik menjaga stabilitas," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)