medcom.id, Jakarta: Air Traffic Controller (ATC) atau menara pengawas mengontrol dan mengawasi lalu lintas pesawat di udara. ATC mengatur jalur serta ketinggian pesawat, sehingga bisa terbang dengan aman hingga tempat tujuan.
"Tugas utama ATC itu mencegah pesawat bertabrakan di udara," ucap pengamat penerbangan Aminarno Budi dalam Breaking News Metro TV, Minggu (4/1/2015).
Dalam kasus AirAsia QZ8501, pilot harus melalui serangkaian perizinan dari ATC di Indonesia dan juga Singapura. Pilot tidak bisa langsung menerbangkan atau mendaratkan pesawat tanpa mendapatkan izin ATC.
"Menghidupkan mesin minta izin ATC, mundur, take-off juga minta izin ATC. Pilot AirAsia QZ8501 harus meminta izin ATC di Jakarta dan Singapura," kata Aminarno.
Aminarno membandingkan kinerja ATC di Indonesia dengan negara lain, yang dinilainya relatif baik. "Jakarta dengan traffic (udara) padat, dengan hanya alat radar, bisa menangani. Saya rasa kalau petugas negara tetangga, misalnya Singapura, diminta menangani di Jakarta tidak akan sanggup," pungkas dia.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, kondisi cuaca di lokasi pencarian AirAsia QZ8501, di Selat Krimata, Kalimantan Tengah, cukup kondusif. Cuaca ini dipastikan tidak akan mengganggu proses evakuasi korban dan badan pesawat.
QZ8501 membawa 155 penumpang, yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi. Sedangkan kru pesawat terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Jumlah total jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jatim yaitu 30 jenazah. Enam di antaranya sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.
medcom.id, Jakarta: Air Traffic Controller (ATC) atau menara pengawas mengontrol dan mengawasi lalu lintas pesawat di udara. ATC mengatur jalur serta ketinggian pesawat, sehingga bisa terbang dengan aman hingga tempat tujuan.
"Tugas utama ATC itu mencegah pesawat bertabrakan di udara," ucap pengamat penerbangan Aminarno Budi dalam Breaking News Metro TV, Minggu (4/1/2015).
Dalam kasus AirAsia QZ8501, pilot harus melalui serangkaian perizinan dari ATC di Indonesia dan juga Singapura. Pilot tidak bisa langsung menerbangkan atau mendaratkan pesawat tanpa mendapatkan izin ATC.
"Menghidupkan mesin minta izin ATC, mundur, take-off juga minta izin ATC. Pilot AirAsia QZ8501 harus meminta izin ATC di Jakarta dan Singapura," kata Aminarno.
Aminarno membandingkan kinerja ATC di Indonesia dengan negara lain, yang dinilainya relatif baik. "Jakarta dengan traffic (udara) padat, dengan hanya alat radar, bisa menangani. Saya rasa kalau petugas negara tetangga, misalnya Singapura, diminta menangani di Jakarta tidak akan sanggup," pungkas dia.
Sementara itu Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, kondisi cuaca di lokasi pencarian AirAsia QZ8501, di Selat Krimata, Kalimantan Tengah, cukup kondusif. Cuaca ini dipastikan tidak akan mengganggu proses evakuasi korban dan badan pesawat.
QZ8501 membawa 155 penumpang, yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak dan seorang bayi. Sedangkan kru pesawat terdiri dari dua pilot, empat awak kabin dan satu teknisi.
Jumlah total jenazah yang dikirim ke RS Bhayangkara Polda Jatim yaitu 30 jenazah. Enam di antaranya sudah teridentifikasi dan dikembalikan ke keluarga masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)