Sekitar seribu warga berkumpul di kolong tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara--Metrotvnews.com/Nur Azizah
Sekitar seribu warga berkumpul di kolong tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara--Metrotvnews.com/Nur Azizah

Ribuan Warga Gelar Aksi Tolak Penggusuran di Kolong Tol

Nur Azizah • 15 Mei 2016 16:11
medcom.id, Jakarta: Sekitar seribu warga berkumpul di kolong tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara. Mereka menggelar unjuk rasa menentang kebijakan penggusuran Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
 
Kordinator aksi Marlo Sitompul menilai, sikap Ahok dalam menggusur pemukiman warga semena-mena. Ahok menggusur tanpa diberikan solusi tempat tinggal dan pekerjaan.
 
"Penggusuran itu hanya upaya menyingkirkan kehidupan orang miskin. Daerah Aquarium, Kalijodo, dan daerah gusuran lain, terlantar setelah digusur," kata Marlo dihadapan warga, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (15/5/2016).

Marlo menyampaikan, Ahok juga harus memperhatikan sumber ekonomi dan sekolah para korban gusur. Ia menuturkan, penggusuran hanya untuk kepentingan pengusaha property. "Ini warga miskin semua. Mereka ada yang punya sertifikat tanah dan yang jelas mereka punya KTP DKI," ujarnya.
 
Pantauan Metrotvnews.com, poster-poster bertulis 'Tolak Penggusuran' menempel di tiang tol Wiyoto Wiyono. Para warga kompak memakai baju warga merah bertulis 'Gue warga Jakarta, rindu pemimpin dari buruh dan rakyat miskin.'
 
Ribuan Warga Gelar Aksi Tolak Penggusuran di Kolong Tol
Sekitar seribu warga berkumpul di kolong tol Wiyoto Wiyono, Penjaringan, Jakarta Utara--Metrotvnews.com/Nur Azizah
 
Hampir sebagian warga yang datang berasal dari Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI). Tak hanya korban penggusuran, sejumlah warga yang tidak digusur pun turut dalam aksi tersebut.
 
Aan, warga Wijaya Kusuma, Jelambar, Jakarta Barat contohnya. Ia mengaku ikut aksi itu untuk menunjukan rasa solidaritasnya. "Ini untuk aksi solidaritas saja. Mereka yang kena gusur kan saudara kita juga. Bagimana kalau suatu nanti saya yang kena gusur," ujarnya.
 
Sebelumnya sejumlah pemukiman penduduk ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemukiman penduduk tersebut diantaranya, Kampung Pulo, Kalijodo dan Kampung Akuarium.
 
8 Januari lalu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki `Ahok` Tjahaja Purnama memang berencana menggencarkan penggusuran permukiman ilegal, sebelum Pilkada DKI 2017. “Saya mau sikat semua bangunan liar. Di sungai, waduk, di semua lokasi. Penggusuran tahun ini akan menggila,” kata Ahok, Jumat 8 Januari.
 
Ahok yakin bisa menjamin nasib warga yang digusur. Sebab, tahun 2016 ditargetkan membangun lebih banyak rumah susun.
 
Ahok mengatakan, normalisasi sungai menjadi kewajibannya. Karena, saat dilantik menjadi gubernur Ia disumpah mengatasi banjir di Jakarta. Jika Ia tak melakukan penggusuran, Ia melanggar sumpahnya kepada Tuhan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan