Jakarta: Pemberlakuan kebijakan satu harga minyak goreng di pasar swalayan ternyata tidak berlaku di pasar-pasar tradisional, seperti di kawasan Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan belum adanya pembicaraan dari pemerintah terkait subsidi untuk para pedagang.
Pada salah satu pasar swalayan yang cukup besar di Jakarta Barat, saat ini dari ketersediaan minyak goreng masih aman. Bahkan dari pihak swalayan masih mengatakan akan memberlakukan harga subsidi yaitu Rp14.000 hingga dua minggu ke depan.
Meskipun sempat terjadi pembeli yang membludak ketika kebijakan ini diterapkan, pada hari ketiga antrian pembeli minyak goreng telah normal. Namun pihak swalayan tetap membatasi pembelian minyak goreng untuk satu pembeli maksimal 2 buah minyak ukuran satu liter, dan untuk ukuran 2 dan 5 liter maksimal satu buah.
“Tetapi situasi ini berbanding terbalik dengan ritel- ritel kecil yang justru kehabisan stok minyak goreng di kawasan Jakarta Barat. Bahkan kehabisan stok ini sudah terjadi sejak hari kedua kebijakan satu harga minyak goreng Rp14.000 diberlakukan,” ujar reporter Metro TV M. Reysa dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Jumat, 21 Januari 2022.
Sementara itu, di Pasar Patra kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, harga minyak goreng masih cukup tinggi. Satu liter minyak di sana masih mencapai Rp19.000 hingga Rp21.000 karena dari distributor tidak ada penurunan harga.
"Minyak yang disubsidi hanya di minimarket atau swalayan, sedangkan di pasar tidak ada. Jujur saja, kita masih jual harga normal karena pemerintah belum beri subsidi," ujar Pedagang Pasar Tradisional Sri.
Sebelumnya, pemerintah sudah menyatakan akan memberlakukan kebijakan satu harga minyak goreng di pasar-pasar tradisional, namun hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait subsidi pada pihak pasar tradisional. (Leres Surya Anbara)
Jakarta: Pemberlakuan kebijakan satu harga
minyak goreng di pasar swalayan ternyata tidak berlaku di pasar-pasar tradisional, seperti di kawasan Jakarta Barat. Hal ini dikarenakan belum adanya pembicaraan dari pemerintah terkait subsidi untuk para pedagang.
Pada salah satu pasar swalayan yang cukup besar di Jakarta Barat, saat ini dari ketersediaan minyak goreng masih aman. Bahkan dari pihak swalayan masih mengatakan akan memberlakukan harga subsidi yaitu Rp14.000 hingga dua minggu ke depan.
Meskipun sempat terjadi pembeli yang membludak ketika kebijakan ini diterapkan, pada hari ketiga antrian pembeli minyak goreng telah normal. Namun pihak swalayan tetap membatasi pembelian minyak goreng untuk satu pembeli maksimal 2 buah minyak ukuran satu liter, dan untuk ukuran 2 dan 5 liter maksimal satu buah.
“Tetapi situasi ini berbanding terbalik dengan ritel- ritel kecil yang justru kehabisan stok minyak goreng di kawasan Jakarta Barat. Bahkan kehabisan stok ini sudah terjadi sejak hari kedua kebijakan satu harga minyak goreng Rp14.000 diberlakukan,” ujar reporter Metro TV M. Reysa dalam tayangan Metro Siang di Metro TV pada Jumat, 21 Januari 2022.
Sementara itu, di Pasar Patra kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, harga minyak goreng masih cukup tinggi. Satu liter minyak di sana masih mencapai Rp19.000 hingga Rp21.000 karena dari distributor tidak ada penurunan harga.
"Minyak yang disubsidi hanya di minimarket atau swalayan, sedangkan di pasar tidak ada. Jujur saja, kita masih jual harga normal karena pemerintah belum beri subsidi," ujar Pedagang Pasar Tradisional Sri.
Sebelumnya, pemerintah sudah menyatakan akan memberlakukan kebijakan satu harga minyak goreng di pasar-pasar tradisional, namun hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait subsidi pada pihak pasar tradisional. (
Leres Surya Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)