medcom.id, Jakarta: Proses evakuasi AirAsia QZ8501 masih terus berlangsung hingga kini. Hal tersebut ditegaskan Kepala Basarnas Marsma FHB Soelistyo yang menyatakan keinginannya untuk menemukan seluruh korban.
Soelistyo pun menampik kabar yang menyebutkan adanya pihak keluarga yang ingin pencarian korban dihentikan. Menurutnya, keluarga korban justru memintanya untuk mencari sanak keluarganya yang masih belum ditemukan.
"Setiap hari saya komunikasi sama keluarga korban, day by day. Kalau saya bohong, potong leher saya," kata Soelistyo di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2015).
Operasi awak gabungan sudah dilaksanakan selama satu bulan sejak 28 Desember 2014 lalu. Kegiatan itu kemudian diganti dengan operasi harian selama seminggu. Operasi harian, menurutnya baru akan dihentikan bila selama seminggu tidak ada korban yang ditemukan.
Soelistyo memastikan operasi harian ini belum akan ditutup. Pasalnya, tim SAR masih menemukan beberapa korban yang terbawa arus hingga ke perairan Majene, Sulsel dari lokasi awal jatuhnya pesawat di Selat Karimata, Kalteng.
"Satu minggu masih ketemu, ya perpanjang seminggu lagi," imbuhnya.
Operasi harian ini memanfaatkan sisa pasukan yang ada setelah tim SAR asing dan pasukan TNI AL ditarik dari operasi gabungan AirAsia QZ8501. Menurut Soelistyo, hal ini agar pencarian korban ataupun puing pesawat bisa lebih efektif.
"Nanti mubazir kalau kapalnya terlalu banyak, wong sedikit saja kita masih temukan korban kok," terang dia.
medcom.id, Jakarta: Proses evakuasi AirAsia QZ8501 masih terus berlangsung hingga kini. Hal tersebut ditegaskan Kepala Basarnas Marsma FHB Soelistyo yang menyatakan keinginannya untuk menemukan seluruh korban.
Soelistyo pun menampik kabar yang menyebutkan adanya pihak keluarga yang ingin pencarian korban dihentikan. Menurutnya, keluarga korban justru memintanya untuk mencari sanak keluarganya yang masih belum ditemukan.
"Setiap hari saya komunikasi sama keluarga korban, day by day. Kalau saya bohong, potong leher saya," kata Soelistyo di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2015).
Operasi awak gabungan sudah dilaksanakan selama satu bulan sejak 28 Desember 2014 lalu. Kegiatan itu kemudian diganti dengan operasi harian selama seminggu. Operasi harian, menurutnya baru akan dihentikan bila selama seminggu tidak ada korban yang ditemukan.
Soelistyo memastikan operasi harian ini belum akan ditutup. Pasalnya, tim SAR masih menemukan beberapa korban yang terbawa arus hingga ke perairan Majene, Sulsel dari lokasi awal jatuhnya pesawat di Selat Karimata, Kalteng.
"Satu minggu masih ketemu, ya perpanjang seminggu lagi," imbuhnya.
Operasi harian ini memanfaatkan sisa pasukan yang ada setelah tim SAR asing dan pasukan TNI AL ditarik dari operasi gabungan AirAsia QZ8501. Menurut Soelistyo, hal ini agar pencarian korban ataupun puing pesawat bisa lebih efektif.
"Nanti mubazir kalau kapalnya terlalu banyak, wong sedikit saja kita masih temukan korban kok," terang dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)