Tragedi di Kanjuruhan/STR/AFP
Tragedi di Kanjuruhan/STR/AFP

Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 131 Orang

Siti Yona Hukmana • 05 Oktober 2022 08:55
Jakarta: Polri memperbarui data korban akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Jumlah korban tewas tragedi Kanjuruhan itu bertambah menjadi 131 orang, yang semula 125 orang.
 
"Ya, setelah semalam dilakukan coklit bersama kepala dinas kesehata (kadinkes), tim disaster victim identification (DVI) dan direktur rumah sakit (RS)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Rabu, 5 Oktober 2022.
 
Dedi mengatakan penambahan data meninggal terjadi pada non fasilitas kesehatan (faskes). Sebab, tim hanya mendata korban yang dibawa ke RS.

Dedi meyebut 131 korban tewas itu telah divalidasi pada Selasa, 4 Oktober 2022 per pukul 21.00 WIB. Dia memerinci jumlah korban tewas tersebut.
 
Sebanyak 44 orang di RS Pemerintah. Terdiri dari 21 orang di RS Kanjuruhan, 2 orang di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, dan 20 orang di RSU dr. Syaiful Anwar Malang.
 
Kemudian, 75 orang di RS Swasta. Terdiri dari 4 orang di RSUD Gondanglegi, 53 orang di RS Wafa Husada, 13 orang di RS Teja Husada, 3 orang di RS Hasta Husada, 1 orang di RS Ben Mari, 1 orang di RST Soepraoen, dan 1 orang di RS Salsabila.
 
"(Terakhir), non faskes 12 orang," beber Dedi.

Baca: Cerita Pilu Aremania di Pintu Stadion Kanjuruhan yang Terkunci


Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pecah usai pertandingan Arema FC vs Persebaya, Sabtu malam, 1 Oktober 2022. Dalam pertandingan ini, Arema kalah dengan skor 3-2 dari Persebaya Surabaya.
 
Insiden bermula saat beberapa suporter Arema memasuki lapangan usai pertandingan tersebut. Tak beberapa lama, ratusan Aremania memenuhi lapangan Kanjuruhan.
 
Mereka mendatangi para pemain. Beberapa ada yang melayangkan protes hingga memeluk pemain. Polisi lantas menghadang para suporter itu. Pihak keamanan juga menggiring para pemain masuk ke ruang ganti.
 
Kemudian, polisi tiba-tiba menembakkan gas air mata untuk membubarkan suporter yang masuk ke lapangan. Gas air mata itu tak hanya ditembakkan ke lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.
 
Polisi telah menaikkan status kasus ini ke tahap penyidikan. Kini, polisi tengah mencari pelaku yang bertanggung jawab dalam insiden maut itu. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan