Hongkong: Wakil Presiden Jusuf Kalla terus memantau penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kalla menegaskan pemerintah akan menyiapkan segala yang dibutuhkan dalam penanganan pascagempa.
"Nanti apa yang dibutuhkan pemerintah akan siapkan membantu korban dan warga yang terdampak," kata Kalla di Hong Kong, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: BNPB: Korban Gempa dan Tsunami Palu jadi 384 Orang
Kalla baru saja kembali dari Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Saat transit di Hong Kong, Kalla berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait yang menangani gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.
Kalla prihatin mendengar jumlah korban mencapai 384 jiwa. Tapi, kata dia, pengalaman serupa juga pernah terjadi saat penanganan gempa dan tsunami di Aceh pada 2004.
Baca: LAPAN Aktifkan Satelit Radio Amatir Bantu Penanganan Pascagempa
Kalla bercerita satu jam setelah gempa dan tsunami di Aceh, dia mendapat laporan total korban hanya tujuh orang. Tapi, korban terus bertambah seiring waktu.
"Kita juga mengucapkan bela sungkawa kepada korban dan keluarga," kata Kalla.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 384 korban jiwa berasal dari Kota Palu. BNPB belum mendapatkan data korban jiwa dari Kabupaten Donggala. Sutopo menyebut akses telekomunikasi yang terputus menjadi kendala mendapatkan data dari Donggala.
Hingga saat ini, jumlah korban luka berat tercatat sebanyak 540 orang dan 29 orang masih hilang. Sutopo memperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah.
Hongkong: Wakil Presiden Jusuf Kalla terus memantau penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Kalla menegaskan pemerintah akan menyiapkan segala yang dibutuhkan dalam penanganan pascagempa.
"Nanti apa yang dibutuhkan pemerintah akan siapkan membantu korban dan warga yang terdampak," kata Kalla di Hong Kong, Sabtu, 29 September 2018.
Baca: BNPB: Korban Gempa dan Tsunami Palu jadi 384 Orang
Kalla baru saja kembali dari Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat. Saat transit di Hong Kong, Kalla berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait yang menangani gempa dan tsunami di Donggala dan Palu.
Kalla prihatin mendengar jumlah korban mencapai 384 jiwa. Tapi, kata dia, pengalaman serupa juga pernah terjadi saat penanganan gempa dan tsunami di Aceh pada 2004.
Baca: LAPAN Aktifkan Satelit Radio Amatir Bantu Penanganan Pascagempa
Kalla bercerita satu jam setelah gempa dan tsunami di Aceh, dia mendapat laporan total korban hanya tujuh orang. Tapi, korban terus bertambah seiring waktu.
"Kita juga mengucapkan bela sungkawa kepada korban dan keluarga," kata Kalla.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan 384 korban jiwa berasal dari Kota Palu. BNPB belum mendapatkan data korban jiwa dari Kabupaten Donggala. Sutopo menyebut akses telekomunikasi yang terputus menjadi kendala mendapatkan data dari Donggala.
Hingga saat ini, jumlah korban luka berat tercatat sebanyak 540 orang dan 29 orang masih hilang. Sutopo memperkirakan jumlah korban masih akan terus bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)