Olimpiade Sains Nasional (OSN) Pertamina merupakan opsi bagi anak muda memamerkan kepiawaiannya di bidang ilmu pengetahuan. Di ajang ini, peserta diadu untuk berpikir kritis dan mendalami problema energi bangsa.
Sudah delapan kali Pertamina menggelar OSN, tahun ini mengambil tema Energi Baru dan Terbarukan. Tema tersebut sengaja dipilih karena saat ini energi fosil semakin berkurang.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain itu, Pertamina juga mengingat cita-cita bauran energi pemerintah di 2025. Sekitar 25 persen dari seluruh penggunaan energi akan menggunakan energi baru terbarukan.

"OSN Pertamina ini sangat bergengsi karena semua mahasiswa sains berkumpul. Kami semakin terpacu untuk membuktikan bahwa kami yang terbaik," kata seorang peserta dari Teknik Fisika Universitas Indonesia (UI), Dio, saat pembukaan OSN Pertamina di Balairung UI, Kamis (15/10/2015).
Dio dan kedua rekannya meneliti alga sebagai energi terbarukan. "Ajang ini semakin bergengsi karena persaingannya ketat. Apalagi tahun ini temanya sudah ditentukan, yakni Energi Baru dan Terbarukan," tambah Dio.
Peserta lainnya, Siska Dwi Wahyuni dan timnya melakukan penelitian soal kompor energi panel surya. Mahasiswa Teknik Fisika UI ini membuat kompor induksi yang sumbernya berasal dari energi surya.
Kompor dari panel surya dibuat untuk mendukung program pemerintah yang ingin membuat penyediaan listrik 35 ribu megawatt (MW). "Kalau kompor listrik sekarang kan masih memakai energi listrik," paparnya.
Menurut Siska, kompor rancangannya lebih efisien daripada kompor biasa. Kompor energi surya ini juga less cost, pengguna hanya perlu modal diawal untuk membeli perangkat.
"Kompor dengan sistem panel surya bisa bertahan sampai 20 tahun," katanya.
Kendala pembuatan kompor surya, menurut Siska, hanya pada panel. Jika butuh listrik banyak, maka membutuhkan panel lebih besar. Sehingga membutuhkan biaya lebih mahal.
Antusiasme peserta OSN Pertamina di kategori sains project dan teori membuktikan bahwa di tengah hingar bingar kompetisi budaya popular, Olimpiade Sains masih diperhitungkan anak muda. Bahkan, diakui peserta jika OSN Pertamina merupakan kompetisi bergengsi yang diikuti mahasiswa cerdas dari seluruh nusantara.
Peserta dari Teknik Kimia UI, Rika Andriani, tidak berani memasang target tinggi-tinggi. Termasuk lolos babak penyisihan.
"Kalau sekarang ikut-ikutan dulu karena aku liat pesertanya keren-keren banget. Tahun depan aku akan belajar keras untuk jadi juara," katanya.
Rika berharap OSN Pertamina rutin digelar setiap tahun. Sebab, belum banyak olimpiade sains sejenis yang bergengsi layaknya OSN ini.
Pada kompetisi ini, kemampuan mahasiswa di bidang sains diuji. Mahasiswa pun semakin tertantang mempersembahkan yang terbaik, karena gengsi sebagai juara di laga ini bagus untuk portofolio di masa depan.
Dimata peserta, OSN Pertamina itu ibarat kristalisasi pelajaran yang selama ini mereka ikuti. "Kami kan dari program kimia. Kami akan mengeksplor lagi apa-apa yang sudah kami dapat di bangku kuliah dengan mengaplikasikan yang ada di lingkungan untuk diaplikasikan di masyarakat," pungkas Rika.