medcom.id, Jakarta: 1.000 siswa punya kesempatan belajar bahasa asing gratis di luar negeri melalui program beasiswa Sejuta Habibie untuk Indonesia. Euro Management Indonesia, penggagas program Sejuta Habibie, mencari siswa yang berminat ikut program ini.
CEO Euro Management Bimo Sasongko mengatakan, pihaknya sudah menetapkan pendaftaran beasiswa Sejuta Habibie sementara ini dibuka untuk siswa dari 56 SMA. Penerima beasiswa akan belajar bahasa Prancis, Inggris, Jerman, Jepang, dan Belanda di Euro Management.
56 sekolah tersebut, yakni SMAN 1 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, SMAN 13 Jakarta, SMAN 21 Jakarta, SMAN 26 Jakarta, SMAN 28 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, dan SMAN 39 Jakarta.
Lalu, SMAN 61 Jakarta, SMAN 568 Jakarta, SMAN 70 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 77 Jakarta, SMAN 78 Jakarta, SMAN 82 Jakarta, SMAN 112 Jakarta, SMAN 1 Bogor, SMAN 1 Bekasi, dan SMAN 1 Depok.
SMA Santa Ursula, SMA PSKD Mandiri, SMA Pangudi Luhur 1, SMA High Scope, SMA Yasporbi, SMA Regina Pacis, SMA Islam Al Azhar 1, SMA Islam Al Azhar 2, SMA Al Azhar 2, dan SMA Al Azhar Syifa Budi.
SMA Islam Al Azhar Kelapa Gading, SMA Al Izhar, SMA Unggulan MH Thamrin Jakarta Timur, SMA Global Islamic School Jakarta Timur, SMA Avicenna Jakarta Selaraan, SMA Labschool Rawamangun, serta SMA Labschool Kebayoran.
SMA Global Prestasi School Bekasi, SMA Tunas Jaka Sampurna Bekasi, SMA Islam 8 Summarecon, SMA PB Soedirman 1 Bekasi, SMA PB Soedirman 2 Bekasi, SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama, SMA Labschool Cibubur, dan SMA Kesatuan Bogor.
SMA Plus YPHB Bogor, SMA Regina Pacis Bogor, SMA IT Nurul Fikri Depok, SMA Cakra Buana Depok, SMA Pribadi Bilingual Boarding School Depok, SMA Lazuardi Global Islamic School Depok, dan SMA Avicenna Depok.
"Target saya 1.000 orang akan kami terima di program beasiswa ini, tanpa tes. Siapa yang tertarik (bisa ikut) asal dari 56 sekolah itu," kata Bimo kepada Metrotvnews.com di Gedung Ir. H.M. Suseno, Jalan R.P. Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).
Bimo menilai, dari sisi pendidikan Indonesia sudah tertinggal dari Tiongkok, Malaysia, Vietnam, dan negara tetangga lainnya. Hal itu yang menginspirasi Euro Management membuat program beasiswa belajar bahasa asing.
Dia berharap, program ini bisa menggerakkan hati anak-anak Indonesia agar mau menuntut ilmu di negeri orang. Menurut Bimo semakin banyak anak sekolah di luar negeri, Indonesia akan semakin maju.
"Sebanyak mungkin, jutaan orang harus menuntut ilmu di negara-negara pusat ilmu pengetahuan untuk mengambil ilmunya dan menerapkannya di Indonesia," ujar Bimo.
Sejauh ini, kata Bimo, sudah sekitar 800 siswa mendaftarkan diri dalam program beasiswa ini. Ia memprediksi target 1.000 anak didik akan tercapai dalam beberapa pekan lagi.
Adinda, siswa SMAN 21 Jakarta, antusias mengikuti program Sejuta Habibie. "Apalagi ini gratis, saya juga ada rencana kuliah di luar negeri," ujar Adinda.
Habibie adalah Presiden ke-3 Indonesia. Pria bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie itu pernah menjabat Wakil Presiden dan Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Sosok Habibie dikenal cerdas. Lulus dari Universitas Teknologi Bandung, ia melanjutkan pendidikan teknik penerbangan di Jerman. Pria berdarah Bugis itu mengawali karir dengan bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg.
medcom.id, Jakarta: 1.000 siswa punya kesempatan belajar bahasa asing gratis di luar negeri melalui program beasiswa Sejuta Habibie untuk Indonesia. Euro Management Indonesia, penggagas program Sejuta Habibie, mencari siswa yang berminat ikut program ini.
CEO Euro Management Bimo Sasongko mengatakan, pihaknya sudah menetapkan pendaftaran beasiswa Sejuta Habibie sementara ini dibuka untuk siswa dari 56 SMA. Penerima beasiswa akan belajar bahasa Prancis, Inggris, Jerman, Jepang, dan Belanda di Euro Management.
56 sekolah tersebut, yakni SMAN 1 Jakarta, SMAN 3 Jakarta, SMAN 6 Jakarta, SMAN 8 Jakarta, SMAN 13 Jakarta, SMAN 21 Jakarta, SMAN 26 Jakarta, SMAN 28 Jakarta, SMAN 38 Jakarta, dan SMAN 39 Jakarta.
Lalu, SMAN 61 Jakarta, SMAN 568 Jakarta, SMAN 70 Jakarta, SMAN 71 Jakarta, SMAN 77 Jakarta, SMAN 78 Jakarta, SMAN 82 Jakarta, SMAN 112 Jakarta, SMAN 1 Bogor, SMAN 1 Bekasi, dan SMAN 1 Depok.
SMA Santa Ursula, SMA PSKD Mandiri, SMA Pangudi Luhur 1, SMA High Scope, SMA Yasporbi, SMA Regina Pacis, SMA Islam Al Azhar 1, SMA Islam Al Azhar 2, SMA Al Azhar 2, dan SMA Al Azhar Syifa Budi.
SMA Islam Al Azhar Kelapa Gading, SMA Al Izhar, SMA Unggulan MH Thamrin Jakarta Timur, SMA Global Islamic School Jakarta Timur, SMA Avicenna Jakarta Selaraan, SMA Labschool Rawamangun, serta SMA Labschool Kebayoran.
SMA Global Prestasi School Bekasi, SMA Tunas Jaka Sampurna Bekasi, SMA Islam 8 Summarecon, SMA PB Soedirman 1 Bekasi, SMA PB Soedirman 2 Bekasi, SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama, SMA Labschool Cibubur, dan SMA Kesatuan Bogor.
SMA Plus YPHB Bogor, SMA Regina Pacis Bogor, SMA IT Nurul Fikri Depok, SMA Cakra Buana Depok, SMA Pribadi Bilingual Boarding School Depok, SMA Lazuardi Global Islamic School Depok, dan SMA Avicenna Depok.
"Target saya 1.000 orang akan kami terima di program beasiswa ini, tanpa tes. Siapa yang tertarik (bisa ikut) asal dari 56 sekolah itu," kata Bimo kepada Metrotvnews.com di Gedung Ir. H.M. Suseno, Jalan R.P. Soeroso, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (26/3/2016).
Bimo menilai, dari sisi pendidikan Indonesia sudah tertinggal dari Tiongkok, Malaysia, Vietnam, dan negara tetangga lainnya. Hal itu yang menginspirasi Euro Management membuat program beasiswa belajar bahasa asing.
Dia berharap, program ini bisa menggerakkan hati anak-anak Indonesia agar mau menuntut ilmu di negeri orang. Menurut Bimo semakin banyak anak sekolah di luar negeri, Indonesia akan semakin maju.
"Sebanyak mungkin, jutaan orang harus menuntut ilmu di negara-negara pusat ilmu pengetahuan untuk mengambil ilmunya dan menerapkannya di Indonesia," ujar Bimo.
Sejauh ini, kata Bimo, sudah sekitar 800 siswa mendaftarkan diri dalam program beasiswa ini. Ia memprediksi target 1.000 anak didik akan tercapai dalam beberapa pekan lagi.
Adinda, siswa SMAN 21 Jakarta, antusias mengikuti program Sejuta Habibie. "Apalagi ini gratis, saya juga ada rencana kuliah di luar negeri," ujar Adinda.
Habibie adalah Presiden ke-3 Indonesia. Pria bernama lengkap Bacharuddin Jusuf Habibie itu pernah menjabat Wakil Presiden dan Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Sosok Habibie dikenal cerdas. Lulus dari Universitas Teknologi Bandung, ia melanjutkan pendidikan teknik penerbangan di Jerman. Pria berdarah Bugis itu mengawali karir dengan bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)