Jakarta: Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi adanya kejadian luar biasa (KLB). Ini bisa terjadi akibat penurunan imunisasi anak di masa pandemi covid-19.
"Cakupan imunisasi rutin kita mengalami penurunan terutama sejak terjadinya pandemi covid-19, sehingga anak-anak menjadi rentan terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Nadia dilansir dari Antara, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021.
Data per Oktober 2021, baru 31,5 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia yang telah mencapai target imunisasi dasar lengkap.
"Dan beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik ataupun sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa," ujar dia.
Nadia meminta masyarakat segera menghubungi puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan. Mereka harus segera mendapatkan penanganan.
Baca: Kemenkes: Varian Delta Punya 22 Variasi
Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah memberikan perhatian pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya. Upaya untuk melengkapi cakupan imunisasi rutin perlu dilakukan terutama di saat pandemi.
Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan. Masyarakat harus selektif memilih kegiatan prioritas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan covid-19. Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi covid-19,” ucap Nadia.
Jakarta: Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan
(Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta pemerintah daerah mewaspadai potensi adanya kejadian luar biasa (KLB). Ini bisa terjadi akibat penurunan imunisasi anak di masa pandemi
covid-19.
"Cakupan
imunisasi rutin kita mengalami penurunan terutama sejak terjadinya pandemi covid-19, sehingga anak-anak menjadi rentan terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah dengan imunisasi," kata Nadia dilansir dari
Antara, Jakarta, Kamis, 2 Desember 2021.
Data per Oktober 2021, baru 31,5 persen dari total 514 kabupaten/kota di Indonesia yang telah mencapai target imunisasi dasar lengkap.
"Dan beberapa wilayah sudah melaporkan kejadian baik itu sifatnya sporadik ataupun sudah masuk dalam kategori kejadian luar biasa," ujar dia.
Nadia meminta masyarakat segera menghubungi puskesmas setempat jika menemukan anak dengan lumpuh layuh akut, demam disertai bintik-bintik merah atau nyeri tenggorokan. Mereka harus segera mendapatkan penanganan.
Baca:
Kemenkes: Varian Delta Punya 22 Variasi
Ia juga mengingatkan kepada pemerintah daerah memberikan perhatian pada cakupan imunisasi anak-anak di wilayahnya. Upaya untuk melengkapi cakupan imunisasi rutin perlu dilakukan terutama di saat pandemi.
Nadia mengimbau masyarakat untuk bijak menyikapi relaksasi berbagai kegiatan. Masyarakat harus selektif memilih kegiatan prioritas dengan mengedepankan protokol kesehatan.
“Kita semua bisa berkontribusi dalam penanganan covid-19. Apapun posisi kita, kita harus mampu untuk mengedukasi, mengubah perilaku, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi covid-19,” ucap Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)