Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat vaksin covid-19 merek Zifivax. Vaksin tersebut sudah lolos uji klinis fase III di Indonesia.
"Telah diberikan persetujuan terhadap satu produk vaksin covid-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax," kata Kepala BPOM Penny K Lukito melalui konferensi televideo, Kamis, 7 Oktober 2021.
Vaksin Zifivax diberikan dengan tiga kali dosis. Jarak atau interval penyuntikan selama satu bulan.
Efikasi Vaksin Zifivax mencapai 81,71 persen. Persentase efikasi itu akan dicapai tujuh hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Dosis vaksin diberikan dalam setiap kali suntikan adalah 0,5 mililiter. Vaksin tersebut dapat disimpan pada kondisi suhu khusus 2 sampai 8 derajat Celsius.
"Jadi saya kira ini dalam rentang yang cocok untuk negara tropis seperti Indonesia," ujar Penny.
Baca: Pemerintah Berkomitmen Percepat Vaksinasi Nasional
Penny menuturkan vaksin tersebut dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Tiongkok. Namun, untuk uji klinis fase satu hingga tiga melalui multisenter di beberapa negara.
"Selain di Indonesia, Tiongkok juga untuk fase tiganya Uzbekistan, Pakistan, dan Ekuador dengan jumlah subjek sekitar 28.500 dan di Indonesia sendiri ada 4000 subjek," ucap Penny.
Teknologi Vaksin Zifivax berbasis protein sub unit rekombinan. Teknologi itu diklaim lebih aman bagi pasien immunocompromised.
Terbitnya EUA tersebut menambah daftar vaksin covid-19 yang dibolehkan beredar di Indonesia. Vaksin yang sudah mendapatkan EUA sebelumnya adalah Sinovac, Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Janssen, dan Convidecia.
Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) menerbitkan emergency use authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat
vaksin covid-19 merek Zifivax. Vaksin tersebut sudah lolos uji klinis fase III di Indonesia.
"Telah diberikan persetujuan terhadap satu produk vaksin
covid-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax," kata Kepala BPOM Penny K Lukito melalui konferensi televideo, Kamis, 7 Oktober 2021.
Vaksin Zifivax diberikan dengan tiga kali dosis. Jarak atau interval penyuntikan selama satu bulan.
Efikasi Vaksin Zifivax mencapai 81,71 persen. Persentase efikasi itu akan dicapai tujuh hari setelah mendapatkan vaksinasi lengkap.
Dosis vaksin diberikan dalam setiap kali
suntikan adalah 0,5 mililiter. Vaksin tersebut dapat disimpan pada kondisi suhu khusus 2 sampai 8 derajat Celsius.
"Jadi saya kira ini dalam rentang yang cocok untuk negara tropis seperti Indonesia," ujar Penny.
Baca:
Pemerintah Berkomitmen Percepat Vaksinasi Nasional
Penny menuturkan vaksin tersebut dikembangkan Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, Tiongkok. Namun, untuk uji klinis fase satu hingga tiga melalui multisenter di beberapa negara.
"Selain di Indonesia, Tiongkok juga untuk fase tiganya Uzbekistan, Pakistan, dan Ekuador dengan jumlah subjek sekitar 28.500 dan di Indonesia sendiri ada 4000 subjek," ucap Penny.
Teknologi Vaksin Zifivax berbasis protein sub unit rekombinan. Teknologi itu diklaim lebih aman bagi pasien immunocompromised.
Terbitnya EUA tersebut menambah daftar vaksin covid-19 yang dibolehkan beredar di Indonesia. Vaksin yang sudah mendapatkan EUA sebelumnya adalah Sinovac, Vaksin Covid-19 Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer, Sputnik V, Janssen, dan Convidecia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)