Jakarta: Melonjaknya angka kasus covid-19 membuat rumah sakit hingga puskesmas mengeluhkan pasokan oksigen. Tidak hanya itu, perjuangan untuk mendapat tabung oksigen juga pernah dirasakan oleh jurnalis Metro TV, Minanty Rochantha.
Sang ayah dinyatakan terpapar covid-19 pada 27 Juni 2021. Minanty sempat curiga dengan gejala yang dialami oleh ayahnya. Ia akhirnya terpaksa merawat sang ayah di rumah sebab tak ada ruang yang tersisa lagi di rumah sakit maupun di instalasi gawat darurat.
Minanty juga rela berkeliling demi mencari tabung oksigen untuk ayahnya yang sedang menjalani isolasi mandiri. Namun, sayangnya persediaan oksigen yang langka dan mahal menjadi kendala bagi dia.
"Akhirnya dapat pinjaman dua tabung oksigen yang kecil, tapi itu kurang karena ayah saya perlu banyak oksigen. Setelah itu sempat ketemu orang lain yang dapat memberikan informasi mengenai tabung oksigen. Kita pesan, tapi sayangnya tidak ada regulatornya dan kalau ada pun harganya mahal bisa lebih dari Rp2 juta," kata Minanty melalui tayangan program Newsline Metro TV, Senin, 12 Juli 2021.
,Namun berkat kegigihan Minanty dan anggota keluarga lainnya dalam membantu penyembuhan covid-19, akhirnya pada PCR kedua sang ayah dinyatakan negatif.
"Tetap berikan semangat karena pasien covid-19 mentalnya sangat diserang. Lakukan konsultasi kepada dokter dan selalu mengecek saturasi serta tensi pada penderita covid-19," tuturnya. (Raissa Oktaviani)
Jakarta: Melonjaknya angka kasus covid-19 membuat rumah sakit hingga puskesmas mengeluhkan pasokan oksigen. Tidak hanya itu, perjuangan untuk mendapat tabung oksigen juga pernah dirasakan oleh jurnalis
Metro TV, Minanty Rochantha.
Sang ayah dinyatakan terpapar covid-19 pada 27 Juni 2021. Minanty sempat curiga dengan gejala yang dialami oleh ayahnya. Ia akhirnya terpaksa merawat sang ayah di rumah sebab tak ada ruang yang tersisa lagi di rumah sakit maupun di instalasi gawat darurat.
Minanty juga rela berkeliling demi mencari tabung oksigen untuk ayahnya yang sedang menjalani isolasi mandiri. Namun, sayangnya persediaan oksigen yang langka dan mahal menjadi kendala bagi dia.
"Akhirnya dapat pinjaman dua tabung oksigen yang kecil, tapi itu kurang karena ayah saya perlu banyak oksigen. Setelah itu sempat ketemu orang lain yang dapat memberikan informasi mengenai tabung oksigen. Kita pesan, tapi sayangnya tidak ada regulatornya dan kalau ada pun harganya mahal bisa lebih dari Rp2 juta," kata Minanty melalui tayangan program Newsline
Metro TV, Senin, 12 Juli 2021.
,Namun berkat kegigihan Minanty dan anggota keluarga lainnya dalam membantu penyembuhan covid-19, akhirnya pada PCR kedua sang ayah dinyatakan negatif.
"Tetap berikan semangat karena pasien covid-19 mentalnya sangat diserang. Lakukan konsultasi kepada dokter dan selalu mengecek saturasi serta tensi pada penderita covid-19," tuturnya.
(Raissa Oktaviani) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
