Jakarta: Gangguan keamanan di Papua meningkat beberapa waktu terakhir. Beregam gangguan ini disinyalir untuk menggagalkan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
"Ini sengaja mereka lakukan, dan sengaja mereka timbulkan agar penerintah dan DPR menghentikan rencana kita untuk realisasi (revisi) otsus," kata Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Letjen Joni Supriyanto dalam rapat kerja (raker) bersama Panitia Khusus (Pansus) Revisi UU Otsus Papua, Kamis, 27 Mei 2021.
Dia berharap revisi UU Otsus Papua tetap berjalan dan disahkan. Jika tidak, upaya yang dilakukan oknum tersebut berhasil.
"Kalau kita tidak terpengaruh ya artinya kita bisa melanjutkan sesuai dengan rencana dan program pemerintah," ungkap dia.
Baca: Kelompok Pro Papua Merdeka Disebut Berupaya Menggagalkan Revisi UU Otsus
Dia menyampaikan niat baik memajukan Bumi Cendrawasih tak selalu diterima dengan baik. Terutama kelompok yang bertentangan dengan pemerintah.
"Tetapi yakin lah sebagian besar mereka (masyarakat Papua) menerima tentang hal-hal ini (pemajuan Papua). Jadi hanya kelompok kecil yang tidak terima," sebut dia.
Dia menyebutkan salah satu upaya pemerintah yang didukung masyarakat Papua yaitu pemekaran wilayah. Upaya tersebut didukung sejumlah daerah di Papua.
"Ada beberapa daerah yang mereka sudah rapat dan menyepakati rencana kalau pemekaran daerah ibu kota ada di mana," ujar dia.
Disimpulkan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua didukung. Namun, harus diakui ada pihak yang menentang rencana tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memutar balikkan fakta terhadap upaya yang telah dan akan dilakukan. Hal tersebut kemudian dikampanyekan di dalam maupun luar negeri.
"Tugas kita semua lah bagaimana kita memprogram ulang, mensosialisasikan tentang program-program pemerintah yag sudah berhasil," kata dia
Jakarta: Gangguan keamanan di Papua meningkat beberapa waktu terakhir. Beregam gangguan ini disinyalir untuk menggagalkan revisi Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
"Ini sengaja mereka lakukan, dan sengaja mereka timbulkan agar penerintah dan DPR menghentikan rencana kita untuk realisasi (revisi) otsus," kata Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Letjen Joni Supriyanto dalam rapat kerja (raker) bersama Panitia Khusus (Pansus) Revisi UU Otsus Papua, Kamis, 27 Mei 2021.
Dia berharap revisi UU Otsus Papua tetap berjalan dan disahkan. Jika tidak, upaya yang dilakukan oknum tersebut berhasil.
"Kalau kita tidak terpengaruh ya artinya kita bisa melanjutkan sesuai dengan rencana dan program pemerintah," ungkap dia.
Baca:
Kelompok Pro Papua Merdeka Disebut Berupaya Menggagalkan Revisi UU Otsus
Dia menyampaikan niat baik memajukan Bumi Cendrawasih tak selalu diterima dengan baik. Terutama kelompok yang bertentangan dengan pemerintah.
"Tetapi yakin lah sebagian besar mereka (masyarakat
Papua) menerima tentang hal-hal ini (pemajuan Papua). Jadi hanya kelompok kecil yang tidak terima," sebut dia.
Dia menyebutkan salah satu upaya pemerintah yang didukung masyarakat Papua yaitu pemekaran wilayah. Upaya tersebut didukung sejumlah daerah di Papua.
"Ada beberapa daerah yang mereka sudah rapat dan menyepakati rencana kalau pemekaran daerah ibu kota ada di mana," ujar dia.
Disimpulkan upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua didukung. Namun, harus diakui ada pihak yang menentang rencana tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan yaitu memutar balikkan fakta terhadap upaya yang telah dan akan dilakukan. Hal tersebut kemudian dikampanyekan di dalam maupun luar negeri.
"Tugas kita semua lah bagaimana kita memprogram ulang, mensosialisasikan tentang program-program pemerintah yag sudah berhasil," kata dia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)