medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) optimistis Partai Golkar akan mengawal pemerintahannya untuk 5 tahun ke depan. JK mengatakan masih ada waktu partai Golkar untuk melakukan evaluasi keadaan.
“Setelah hari ini, semua pasti kembali dinamis. Masih ada waktu untuk mengevaluasi keadaan,” kata JK kepada wartawan di kediamanya, Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2014).
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengaku menyetujui gugatan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal 'Ical' Bakrie . Menurutnya, untuk menyelesaikan perselisihan di partai itu, bisa diawali dengan proses hukum.
Ical memecat tiga kader mudanya, Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah, dan Agus Gumiwang lantaran perbedaan sikap politik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Ical dkk di DPP Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sedangkan ketiga politikus muda Golkar dan sejumlah kader lainnya, mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dan Ical pun memecat ketiga kader muda itu.
Ketiga kader itu pun menggugat DPP Partai Golkar atas pemecatan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Selain itu, ormas pendiri Partai Golkar yang juga mendukung Jokowi-JK juga mendorong pelaksanaan musyawarah nasional (munas) sesuai AD/ART partai, yakni pada Oktober 2014. Sedangkan DPP Partai Golkar ingin melaksanakan munas pada 2015, sesuai rekomendasi munas 2009.
Ada sejumlah nama yang menyatakan akan maju untuk menggantikan Ical, seperti Agung Laksono dan MS Hidayat.
Sebagai salah satu senior di Partai berlambang pohon beringin ini, JK mengaku mendapat kunjungan dari para calon ketum Golkar. Namun, kunjungan tersebut bukan dalam rangka meminta dukungan.
Karena bukan dalam rangka merekomendasikan atau mengusung nama calon. “Saya tidak dalam rangka mendukung. Mereka (calon ketum) adalah teman-teman saya juga. Lagipula hak pilih itu ada di DPD parpol,” tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Terpilih Jusuf Kalla (JK) optimistis Partai Golkar akan mengawal pemerintahannya untuk 5 tahun ke depan. JK mengatakan masih ada waktu partai Golkar untuk melakukan evaluasi keadaan.
“Setelah hari ini, semua pasti kembali dinamis. Masih ada waktu untuk mengevaluasi keadaan,” kata JK kepada wartawan di kediamanya, Jalan Brawijaya Nomor 6, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (21/8/2014).
Mantan Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengaku menyetujui gugatan terhadap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal 'Ical' Bakrie . Menurutnya, untuk menyelesaikan perselisihan di partai itu, bisa diawali dengan proses hukum.
Ical memecat tiga kader mudanya, Nusron Wahid, Poempida Hidayatullah, dan Agus Gumiwang lantaran perbedaan sikap politik dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Ical dkk di DPP Partai Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Sedangkan ketiga politikus muda Golkar dan sejumlah kader lainnya, mendukung Joko Widodo-Jusuf Kalla. Dan Ical pun memecat ketiga kader muda itu.
Ketiga kader itu pun menggugat DPP Partai Golkar atas pemecatan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Selain itu, ormas pendiri Partai Golkar yang juga mendukung Jokowi-JK juga mendorong pelaksanaan musyawarah nasional (munas) sesuai AD/ART partai, yakni pada Oktober 2014. Sedangkan DPP Partai Golkar ingin melaksanakan munas pada 2015, sesuai rekomendasi munas 2009.
Ada sejumlah nama yang menyatakan akan maju untuk menggantikan Ical, seperti Agung Laksono dan MS Hidayat.
Sebagai salah satu senior di Partai berlambang pohon beringin ini, JK mengaku mendapat kunjungan dari para calon ketum Golkar. Namun, kunjungan tersebut bukan dalam rangka meminta dukungan.
Karena bukan dalam rangka merekomendasikan atau mengusung nama calon. “Saya tidak dalam rangka mendukung. Mereka (calon ketum) adalah teman-teman saya juga. Lagipula hak pilih itu ada di DPD parpol,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)