Kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, Minggu 1 Januari/ANT/M Agung Rajasa
Kapal Zahro Express yang terbakar di perairan Kepulauan Seribu, Minggu 1 Januari/ANT/M Agung Rajasa

KNKT Berkoordinasi dengan Polisi Memeriksa Pemilik KM Zahro Express

Arga sumantri • 09 Januari 2017 12:11
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki musabab terbakarnya Kapal Motor Zahro Express. Selain memeriksa kapal, sejumlah pihak terkait sudah diinterogasi KNKT.
 
"Sudah banyak kita periksa, dengan kru kapal, nakhoda, pejabat Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Muara Angke, pejabat Dishub," kata Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Pelayaran KNKT Capt Aldrin Dalimunte kepada Metrotvnews.com, Senin (9/1/2017).
 
Aldrin mengakui, KNKT hingga kini belum memeriksa pemilik kapal Zahro Express. Pihaknya masih berkoordinasi dengan kepolisian terkait ini.

"Saya dengar masih dilakukan pemeriksaan oleh polisi, jadi kita berkoordinasi untuk itu," terang Aldrin.
 
Sejauh ini, KNKT belum bisa menarik kesimpulan musabab pasti terbakarnya KM Zahro Express. Penyelidikan masih berlangsung. Dugaan rusaknya mesin kapal mennjadi fokus penyelidikan KNKT, mulai mesin utama, mesin bantu, mesin penggerak, hingga sistem kelistrikan kapal.
 
Kapal Zahro Express tujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, terbakar, Minggu 1 Januari. Ratusan penumpang kapal jadi korban, sementara puluhan di antaranya meninggal dunia.
 
Sebanyak 24 jasad korban insiden ditemukan. Seluruh korban telah teridentifikasi.
 
Di hari pertama identifikasi, RS Polri Kramat Jati telah mengenali lima korban. Mereka adalah Jackson, Eli Eliyah, Nia Kurniati, Dewi, dan Tjung Tho Kie. Hari kedua, lima jenazah teridentifikasi. Mereka adalah M. Nurdin, Yeti Herawati, Otih Sugiarti, Nazwa Sarla, dan Mohammad Bunyamin.
 
Hari ketiga, lima korban teridentifikasi. Salah satu korban yang teridentifikasi yakni George Bernard Christopher yang baru ditemukan, Rabu pagi. Empat orang lainnya adalah Eha Sulaeha, Ai Kusminar, Indra Kusmani, dan Iwan Kurniawan.
 
Hari keempat, lima korban yang teridentifikasi, yakni Iis Ismawati, Lien Herlina, Fahira Azzahra, Yeti Pramutia, dan Nadia Syifa. Seluruh jasad korban yang ditemukan sudah dikembalikan pada keluarga.
 
Tercatat sejak Sabtu 7 Januari, Badan SAR Nasional sudah menghentikan secara resmi pencarian korban. Total tujuh hari, Basarnas melakukan pencarian terhadap para korban KM Zahro Express.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan