Jemaah Kloter JKS 47 Jawa Barat telah berangkat ke Mina, Selasa (29/8/2017) setelah Maghrib untuk melaksanakan tarwiyah. Foto: MI/Siswantini Suryandari
Jemaah Kloter JKS 47 Jawa Barat telah berangkat ke Mina, Selasa (29/8/2017) setelah Maghrib untuk melaksanakan tarwiyah. Foto: MI/Siswantini Suryandari

Satu Kloter dari Jabar Laksanakan Tarwiyah

Siswantini Suryandari • 30 Agustus 2017 10:53
medcom.id, Makkah: Sebanyak 396 peserta ibadah haji asal Jawa Barat telah berangkat ke Mina untuk melaksanakan ibadah tarwiyah sebelum menjalani wukuf di Arafah. Mereka dari Kloter JKS 47 Jawa Barat yang terdiri dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Salmam ITB Bandung, Lembaga Haji Muhammadiyah Jawa Barat, dan KBIH Darur Hiqam Bandung.
 
Jemaah berangkat pada Selasa 29 Agustus selepas Magrib. Pemberangkatan dilakukan bertahap dari hotel nomor 503 di kawasan Syisyah Bin Dawood, Makkah. "Kami sudah bawa bekal makanan dan minuman. KBIH yang menyediakan, termasuk bus," ujar Neneng, peserta asal KBIH Salman yang sedang menunggu bus jemputan.
 
Menurutnya, makan dan transportasi sudah ditanggung oleh KBIH. Sejumlah peserta mengungkapkan jumlah rombongan yang ikut ibadah tarwiyah cukup banyak. Sayangnya, kepergian mereka ke Mina untuk bermalam tidak ditemani ketua kloter, ketua bimbingan ibadah, tenaga medis, maupun dokter.

"Banyak dari kami ini sudah usia lanjut. Sangat disayangkan tidak ada petugas yang mendampingi," kata peserta lain dari KBIH Lembaga Haji Muhammadiyah.
 
Unang Anara Apip, petugas bimbingan ibadah Kloter JKS 47, membenarkan seluruh petugas haji adalah bagian dari Panitia Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. "Jadi, kami tidak boleh berangkat karena ibadah tarwiyah ini tidak diakomodasi oleh pemerintah. Saya dan petugas haji lainnya baru berangkat ke Arafah Rabu (30 Agustus). Kami baru bertemu jemaah Kloter JKS 47 di Arafah," kata Unang.
 
Dalam satu kloter ada satu ketua kloter, satu petugas bimbingan ibadah, dan tiga tenaga medis terdiri dari dua perawat dan satu dokter. Mereka tidak menemani jemaah berangkat tarwiyah ke Mina karena baru berangkat keesokan harinya. Satu kloter utuh itu baru bisa bertemu di Arafah.
 
Baca: Jemaah Diperbolehkan Tarwiyah Selama Bertanggung Jawab
 
Jumlah peserta Kloter JKS 47 sebenarnya 400 orang. Namun, hanya 396 orang yang berangkat, sisanya empat orang berangkat hari ini langsung ke Arafah. "Keempat orang ini, berdasarkan pengecekan kesehatan yang dilakukan petugas kesehatan, berisiko bila ikut tarwiyah," tambahnya.
 
Surati Ragil, petugas kesehatan Kloter JKS 47, membenarkan ada empat orang tak ikut tarwiyah. "Di kloter ini juga banyak jemaah usia lanjut. Tapi kami sudah pantau dari awal kondisi kesehatan mereka. Kami bekali obat-obatan" kata Surati.
 
Apip menambahkan baru kali ini ada satu kloter utuh yang berangkat ke Mina untuk menjalankan tarwiyah. Para jemaah ini akan menempati maktab 3 di Mina Jadid.
 
"Tarwiyah itu ajaran Nabi Muhammad. Sebelum pergi ke Arafah nabi bermalam di Mina untuk berdiam diri dan berdoa sebelum menuju Arafah. Ini bukan bagian dari rukun haji. Jadi, dilaksanakan atau tidak, tak masalah. Berbeda dengan wukuf di Arafah. Kalau jemaah tidak melakukan maka hajinya tidak sah," kata dia.
 
Jemaah haji sudah menandatangani surat pernyataan sebelum melaksanakan tarwiyah. Mereka siap menanggung risiko dari kegiatan tersebut. "Karena ibadah tarwiyah ini tidak difasilitasi pemerintah."
 
Masih terkait tarwiyah, Budi Prayitno, ketua rombongan KBIH Masjid Salman ITB Bandung, mengatakan, untuk logistik seperti makanan dan minuman, telah tersedia sehingga jemaah tak perlu khawatir. "Kopi, susu, teh, gula dan air panas juga tersedia," katanya.
 
Budi berharap perjalanan jemaah dari Mina ke Arafah tidak terlambat. "Insyaallah tidak terlambat karena perjalanan Mina ke Arafah cukup dekat. Kami berangkat setelah subuh dengan bus yang telah kita sewa," kata Budi.
 
Jemaah Indonesia yang telah mendaftarkan mengikuti tarwiyah sebanyak 16.497 orang. Selain Indonesia, jemaah dari negara-negara lain ada juga yang melaksanakannya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan