Jakarta: Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) diyakini mampu melahirkan kader kompeten. Sehingga, dapat berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.
"Peran kader-kader HMI itu sangat signifikan dan diperlukan oleh semua elemen, termasuk di pemerintahan. Di masa yang akan datang signifikansi itu harus sama, bahkan wajib melebihi capaian hari ini," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui keterangan yang dikutip Kamis, 2 Maret 2023.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat Latihan Kader III Badko HMI Jabetabeka-Banten. Menurut Muhadjir, pelatihan harus memberi bekal cukup bagi para kader.
Terutama, kata dia, dalam aspek pendidikan. Pelatihan yang diadakan Badko Jabodetabeka-Banten diharapkan memperkuat kualitas pendidikan bagi kader-kader HMI.
“HMI harus lah ambil bagian serta banyak terlibat di dalamnya. Dan pelatihan seperti ini merupakan salah satu medium penting untuk mempersiapkan itu semua," kata Muhadjir.
Hal senada diungkapk Sekretaris Jenderal PB HMI, M Ichya Halimuddin. Menurut Ichya, pelatihan ini adalah puncak pelatihan kader HMI.
Kader yang ikut pelatihan ini bukanlah sembarang kader, melainkan kader yang sudah matang secara intelektual dan gagasan.
"Tidak semua kader bisa ikut pelatihan ini. Karena ini pelatihan puncak kader HMI untuk menjadi kader Paripurna dalam proses pelatihan HMI," ujar Ichya.
Ketua Umum Badko HMI Jabodetabek-Banten, M Adhiya Muzakki mengungkapkan bahwa pelatihan kader III ini diharapkan mental kepemimpinan. Termasuk, intelektual, manajemen, dan wawasan global mereka dalam rangka mencetak para pemimpin masa depan bangsa.
"Ini merupakan forum tukar pikiran, tukar ide, dan tukar gagasan antar kader HMI se-nusantara dalam rangka mencetak pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang," ungkap Adhiya.
Dia berharap forum ini mampu melahirkan gagasan-gagasan baru yang inovatif dan solutif. Khususnya, dalam rangka terlibat aktif memberikan solusi atas segala persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Di forum ini, saya berharap muncul ide inovatif dan solutif untuk kemudian direkomendasikan kepada pemerintah sebagai bentuk upaya kita menjawab segala persoalan yang ada," kata dia.
Sementara itu, Presidium MN Kahmi, M. Rifqinizamy Karsayuda menuturkan bahwa pelatihan yang diikuti oleh kader HMI seluruh Indonesia ini harus mampu menjadi batu lompatan. Terutama, mencetak kader kader HMI menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
"Saya salut karena panitia benar benar menyeleksi peserta. Ada yang lolos dan ada juga yang tidak lolos. Ini bagian dari memfilter kader-kader yang layak dan kader yang belum layak," bebernya.
Terdapat 30 peserta yang berhasil lolos tahap screening dan berhak mengikuti pelatihan tersebut hingga 7 Maret mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Badan Koordinasi Himpunan
Mahasiswa Islam (Badko HMI) diyakini mampu melahirkan kader kompeten. Sehingga, dapat berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.
"Peran kader-kader HMI itu sangat signifikan dan diperlukan oleh semua elemen, termasuk di pemerintahan. Di masa yang akan datang signifikansi itu harus sama, bahkan wajib melebihi capaian hari ini," ujar Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (
Menko PMK) Muhadjir Effendy melalui keterangan yang dikutip Kamis, 2 Maret 2023.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat Latihan Kader III Badko HMI Jabetabeka-Banten. Menurut Muhadjir, pelatihan harus memberi bekal cukup bagi para kader.
Terutama, kata dia, dalam aspek pendidikan. Pelatihan yang diadakan Badko Jabodetabeka-Banten diharapkan memperkuat kualitas pendidikan bagi
kader-kader HMI.
“HMI harus lah ambil bagian serta banyak terlibat di dalamnya. Dan pelatihan seperti ini merupakan salah satu medium penting untuk mempersiapkan itu semua," kata Muhadjir.
Hal senada diungkapk Sekretaris Jenderal PB HMI, M Ichya Halimuddin. Menurut Ichya, pelatihan ini adalah puncak pelatihan kader HMI.
Kader yang ikut pelatihan ini bukanlah sembarang kader, melainkan kader yang sudah matang secara intelektual dan gagasan.
"Tidak semua kader bisa ikut pelatihan ini. Karena ini pelatihan puncak kader HMI untuk menjadi kader Paripurna dalam proses pelatihan HMI," ujar Ichya.
Ketua Umum Badko HMI Jabodetabek-Banten, M Adhiya Muzakki mengungkapkan bahwa pelatihan kader III ini diharapkan mental kepemimpinan. Termasuk, intelektual, manajemen, dan wawasan global mereka dalam rangka mencetak para pemimpin masa depan bangsa.
"Ini merupakan forum tukar pikiran, tukar ide, dan tukar gagasan antar kader HMI se-nusantara dalam rangka mencetak pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang," ungkap Adhiya.
Dia berharap forum ini mampu melahirkan gagasan-gagasan baru yang inovatif dan solutif. Khususnya, dalam rangka terlibat aktif memberikan solusi atas segala persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
"Di forum ini, saya berharap muncul ide inovatif dan solutif untuk kemudian direkomendasikan kepada pemerintah sebagai bentuk upaya kita menjawab segala persoalan yang ada," kata dia.
Sementara itu, Presidium MN Kahmi, M. Rifqinizamy Karsayuda menuturkan bahwa pelatihan yang diikuti oleh kader HMI seluruh Indonesia ini harus mampu menjadi batu lompatan. Terutama, mencetak kader kader HMI menjadi pemimpin di masa yang akan datang.
"Saya salut karena panitia benar benar menyeleksi peserta. Ada yang lolos dan ada juga yang tidak lolos. Ini bagian dari memfilter kader-kader yang layak dan kader yang belum layak," bebernya.
Terdapat 30 peserta yang berhasil lolos tahap screening dan berhak mengikuti pelatihan tersebut hingga 7 Maret mendatang.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)