Dalam pertemuan ini, Presiden Jokowi meminta Den Haag untuk mendukung pengembangan teknologi rendah karbon di Indonesia. Jokowi juga mendesak Belanda untuk mendorong penghapusan UU Anti Deforestasi Uni Eropa (EUDR).
"Saya berharap Belanda bisa mendukung pengembangan teknologi rendah karbon dan konversi PLTU ke energi terbarukan sebagai tindak lanjut kerja sama JETP (Kemitraan Transisi Energi Berkeadilan) serta mendorong penghapusan EUDR agar tidak mendiskriminasi komoditas utama Indonesia," kata Jokowi.
Selain itu, Presiden Jokowi menyambut baik investasi Belanda untuk membangun Center of Excellence di Kota Surakarta, hingga rencana penyelenggaraan konferensi tingkat tinggi dalam bidang energi baru terbarukan dan iklim.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Kolaborasi Hadapi Tantangan Global di Pertemuan MIKTA Leaders' Gathering |
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta dukungan PM Rutte terhadap proses pendaftaran Indonesia sebagai anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Presiden menyebut saat ini Indonesia telah melakukan sejumlah reformasi ekonomi yang sejalan dengan persyaratan OECD.
"Indonesia telah mengajukan aplikasi keanggotaan OECD dan telah melakukan berbagai reformasi ekonomi sejalan dengan persyaratan OECD," tutur Jokowi.
Dalam konteks regional, Presiden Jokowi menyebut bahwa ASEAN telah menyepakati Belanda menjadi mitra pembangunan ASEAN. Langkah ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kerja sama ASEAN dengan Belanda. (Andromeda Arizal Fathano)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id