Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bencana banjir bandang di Sumbar. Foto: Tim Liputan Metro TV
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi bencana banjir bandang di Sumbar. Foto: Tim Liputan Metro TV

Tinjau Lokasi Bencana, Jokowi Instruksikan Penanganan Banjir Bandang Sumbar Dikebut

Fachri Audhia Hafiez • 21 Mei 2024 13:42
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan penanganan banjir bandang di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) dikebut. Proses evakuasi, pembangunan jalan, serta pembuatan jalan darurat diminta dipercepat.
 
"Masih ada satu, dua yang masih dalam proses yang kita kejar agar semuanya secepatnya kembali normal," kata Jokowi di Sumatra Barat, Selasa, 21 Mei 2024.
 
Jokowi mengungkapkan 159 dari total 625 rumah mengalami kerusakan berat. Semua rumah yang terdampak dipastikan sudah terdata.

"Tadi yang rusak berat, yang rumahnya rusak berat yang memang di jalur yang berbahaya tidak mungkin dia kita biarkan mereka, penduduk kita biarkan membangun di tempat itu lagi," ucap Jokowi.
 
Kepala Negara sudah memerintahkan kepada kepala daerah setempat untuk dilakukan relokasi bagi rumah penduduk yang berada di area berbahaya. Kementerian PUPR juga telah diinstruksikan untuk segera memulai penataan daerah yang menjadi tempat relokasi warga.
 
"Segera nanti ada penataan lokasi, kalau sudah, pemerintah pusat, kementerian PUPR akan saya perintah untuk segera dimulai. Karena barangnya yang untuk pembangunan ini sudah siap," ucap Jokowi.
 
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Dunia Wujudkan Tata Kelola Air Inklusif dan Berkelanjutan

Bencana banjir bandang yang melanda tiga daerah di Sumbar pada Sabtu malam, 11 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan penyebab banjir bandang yang melanda tiga kabupaten kota itu karena curah hujan yang tinggi.
 
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan banjir akibat curah hujan tinggi. Hujan mengakibatkan material hasil erupsi Gunung Marapi tersapu.
 
"Akhirnya air yang tertahan ini mengakibatkan tekanan yang menjebloskan endapan di daerah hulu, sehingga terjadi aliran yang sangat cepat dan mendorong tanah batuan ke arah hilir, itulah banjir bandang atau banjir lahar," kata Dwikorita melalui konferensi pers daring, Minggu, 12 Mei 2024.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan