medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyebut Indonesia layaknya 'gadis cantik'. Chairul Tanjung mengatakan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya banyak investor melirik Indonesia sebagai wilayah strategis untuk menanamkan modal mereka.
"Indonesia ibarat gadis cantik. Banyak pria yang mau menikahinya. Namun sayangnya si gadis ini punya kebiasaan buruk, sehingga membuat para lelaki ragu, suka tapi ragu," tutur CT, sapaan Chairul Tanjung, di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis 19/6/2014).
CT menjelaskan, banyak investor ragu membenamkan dananya di Indonesia karena faktor-faktor tertentu, seperti kepastian hukum, tenaga kerja (SDM), dan proses kepastian dalam perizinan.
Bos Trans Corp ini menuturkan, harus ada pembenahan agar investor yang sudah berminat itu tidak lari. "Kalau kebiasaan buruk ini dihilangkan, maka semua orang tidak ragu dan mau. Jika tiga hal di atas diatasi, bisa dibuat jadi baik, mereka akan melakukan investasi," terangnya.
Sore ini, CT telah bertemu beberapa International Chambers atau Kamar Dagang dari berbagai negara, seperti Dubes Australia Robert Blake; Chambers Australia Peter Fanning; Chambers Korea Kang Hyun Lee; Direktur Pelaksana Kamar Dagang Amerika Serikat Andrew White; dan Ketua Kamar Dagang Uni Eropa JACOB Friis Sorensen.
Mereka datang untuk menyampaikan keluhan mengenai hambatan yang mereka dapatkan saat ingin dan melakukan investasi di Indonesia. "Filosofinya permasalahan yang mereka hadapi sama juga dengan permasalahan pengusaha Indonesia dan BUNM, bukan spesifik investor asing," ujarnya.
Pemerintah, kata CT, berusaha keras untuk menyelesaikan permasalahan ini lewat pembenahan sistem. "Misalnya izin, Pak Mahendra (Ketua BKPM) menyampaikan dalam proses nanti diimplementasikan semuanya izin melalui online. Jadi tidak ada lagi face to face. Jadi diharapkan tidak ada lagi permasalahan," kata CT.
medcom.id, Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyebut Indonesia layaknya 'gadis cantik'. Chairul Tanjung mengatakan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya banyak investor melirik Indonesia sebagai wilayah strategis untuk menanamkan modal mereka.
"Indonesia ibarat gadis cantik. Banyak pria yang mau menikahinya. Namun sayangnya si gadis ini punya kebiasaan buruk, sehingga membuat para lelaki ragu, suka tapi ragu," tutur CT, sapaan Chairul Tanjung, di kantor Kemenko Perekonomian, Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis 19/6/2014).
CT menjelaskan, banyak investor ragu membenamkan dananya di Indonesia karena faktor-faktor tertentu, seperti kepastian hukum, tenaga kerja (SDM), dan proses kepastian dalam perizinan.
Bos Trans Corp ini menuturkan, harus ada pembenahan agar investor yang sudah berminat itu tidak lari. "Kalau kebiasaan buruk ini dihilangkan, maka semua orang tidak ragu dan mau. Jika tiga hal di atas diatasi, bisa dibuat jadi baik, mereka akan melakukan investasi," terangnya.
Sore ini, CT telah bertemu beberapa International Chambers atau Kamar Dagang dari berbagai negara, seperti Dubes Australia Robert Blake; Chambers Australia Peter Fanning; Chambers Korea Kang Hyun Lee; Direktur Pelaksana Kamar Dagang Amerika Serikat Andrew White; dan Ketua Kamar Dagang Uni Eropa JACOB Friis Sorensen.
Mereka datang untuk menyampaikan keluhan mengenai hambatan yang mereka dapatkan saat ingin dan melakukan investasi di Indonesia. "Filosofinya permasalahan yang mereka hadapi sama juga dengan permasalahan pengusaha Indonesia dan BUNM, bukan spesifik investor asing," ujarnya.
Pemerintah, kata CT, berusaha keras untuk menyelesaikan permasalahan ini lewat pembenahan sistem. "Misalnya izin, Pak Mahendra (Ketua BKPM) menyampaikan dalam proses nanti diimplementasikan semuanya izin melalui online. Jadi tidak ada lagi face to face. Jadi diharapkan tidak ada lagi permasalahan," kata CT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(DOR)