medcom.id, Bandung: Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat, menerima kunjungan warga yang mengaku sebagai keluarga salah satu pelaku teror bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sunakim alias Afif.
"Polres Subang telah menerima info warga yang mengaku keluarga salah satu pelaku teror bom di Thamrin," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pols Sulistyo Pudjo Hartono, melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (15/1/2016).
Keluarga yang mengaku sebagai orang tua Afif berinisial JEN (bapak) yang berprofesi sebagai pedagang, dan MUR (ibu) yang beralamat di Dusun Kalensari Compreng, Subang. Keduanya mengakui Afif adalah anak mereka.
Pudjo menuturkan, menurut pengakuan JEN, Afif selama ini bekerja sebagai buruh bangunan di Kawasan Surya Cipta, Karawang. Afif menikah dengan IY dan memiliki satu anak perempuan serta tinggal di sana. Selain itu, menurut Pudjo, JEN mengakui bahwa Afif pernah ikut pelatihan teroris di Aceh pada 2008. "Afif pernah ditangkap dan dihukum tujuh tahun penjara di Lapas Cipinang. Pada Agustus 2015 bebas," kata Pudjo.
Selanjutnya, Pudjo menerangkan pihak keluarga terakhir kali berkomunikasi dengan Afif pada 13 Januari 2016. "Sumber informasi ini langsung dari keluarga," kata dia.
Saat ini Polres Subang masih menggali keterangan dari pihak keluarga. Rencananya orang tua Afif akan diantar ke RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah pelaku teror bom Sarinah tersebut.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Tujuh orang tewas, lima di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
medcom.id, Bandung: Kepolisian Resor Subang, Jawa Barat, menerima kunjungan warga yang mengaku sebagai keluarga salah satu pelaku teror bom di Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Sunakim alias Afif.
"Polres Subang telah menerima info warga yang mengaku keluarga salah satu pelaku teror bom di Thamrin," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pols Sulistyo Pudjo Hartono, melalui pesan singkat kepada wartawan, Sabtu (15/1/2016).
Keluarga yang mengaku sebagai orang tua Afif berinisial JEN (bapak) yang berprofesi sebagai pedagang, dan MUR (ibu) yang beralamat di Dusun Kalensari Compreng, Subang. Keduanya mengakui Afif adalah anak mereka.
Pudjo menuturkan, menurut pengakuan JEN, Afif selama ini bekerja sebagai buruh bangunan di Kawasan Surya Cipta, Karawang. Afif menikah dengan IY dan memiliki satu anak perempuan serta tinggal di sana. Selain itu, menurut Pudjo, JEN mengakui bahwa Afif pernah ikut pelatihan teroris di Aceh pada 2008. "Afif pernah ditangkap dan dihukum tujuh tahun penjara di Lapas Cipinang. Pada Agustus 2015 bebas," kata Pudjo.
Selanjutnya, Pudjo menerangkan pihak keluarga terakhir kali berkomunikasi dengan Afif pada 13 Januari 2016. "Sumber informasi ini langsung dari keluarga," kata dia.
Saat ini Polres Subang masih menggali keterangan dari pihak keluarga. Rencananya orang tua Afif akan diantar ke RS Polri untuk mengidentifikasi jenazah pelaku teror bom Sarinah tersebut.
Rentetan ledakan bom dan baku tembak terjadi di Jalan M.H. Thamrin pada Kamis, 14 Januari, pukul 10.50 WIB. Tujuh orang tewas, lima di antaranya terduga teroris, termasuk Afif yang saat itu mengenakan topi, kaus hitam, celana jeans, dan sepatu olahraga biru. Sedangkan 24 orang terluka, beberapa di antaranya adalah warga asing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)