Jakarta: Virus corona memunculkan varian baru yaitu varian Mu yang banyak ditemukan di Kolombia, Amerika Selatan. Varian Mu ini disebut lebih gampang menular dan mampu menghindari kekebalan tubuh yang sudah divaksinasi ataupun penyitas covid-19.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, varian Mu memiliki empat sifat dibandingkan varian covid-19 lainnya. Varian ini dikatakan lebih cepat menular, lebih sulit dianalisis, menyebabkan gejala klinis yang berbeda serta dapat melepaskan diri dari serangan antibodi.
"Mu ini ditengarai memiliki kemampuan selain kecepatan menularnya lebih tinggi, tetapi yang menonjol adalah kemampuannya untuk melepaskan diri dari antibodi," ujar Amin dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Kamis, 9 September 2021.
Varian Mu memang masih menjadi varian of interest. Mengingat jumlahnya secara global masih dibawah 0,1 persen. Namun, varian Mu tetap harus mendapatkan perhatian. Masyarakat pun diminta tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Di lapangan kita tidak membedakan upaya penangkalan yang harus dilakukan, varian itu hanya bisa dideteksi di laboratorium," katanya.
Amin juga menegaskan vaksinasi tetap menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi virus covid-19. Herd immunity, lanjutnya, merupakan upaya menghentikan covid-19 bermutasi dan memutus rantai penularan.
Pemerintah diminta tetap melakukan screening secara ketat dan mengisolasi orang yang tiba dari luar negeri. Ini dilakukan tidak hanya kepada orang yang tiba dari Kolombia, namun dari negara manapun karena varian Mu juga telah terdeteksi di Jepang, Korea dan Hongkong. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Virus corona memunculkan varian baru yaitu varian Mu yang banyak ditemukan di Kolombia, Amerika Selatan. Varian Mu ini disebut lebih gampang menular dan mampu menghindari kekebalan tubuh yang sudah divaksinasi ataupun penyitas covid-19.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menjelaskan, varian Mu memiliki empat sifat dibandingkan varian covid-19 lainnya. Varian ini dikatakan lebih cepat menular, lebih sulit dianalisis, menyebabkan gejala klinis yang berbeda serta dapat melepaskan diri dari serangan antibodi.
"Mu ini ditengarai memiliki kemampuan selain kecepatan menularnya lebih tinggi, tetapi yang menonjol adalah kemampuannya untuk melepaskan diri dari antibodi," ujar Amin dalam tayangan Selamat Pagi Indonesia di Metro TV, Kamis, 9 September 2021.
Varian Mu memang masih menjadi varian of interest. Mengingat jumlahnya secara global masih dibawah 0,1 persen. Namun, varian Mu tetap harus mendapatkan perhatian. Masyarakat pun diminta tidak boleh lengah dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes).
"Di lapangan kita tidak membedakan upaya penangkalan yang harus dilakukan, varian itu hanya bisa dideteksi di laboratorium," katanya.
Amin juga menegaskan vaksinasi tetap menjadi hal yang sangat penting dalam menghadapi virus covid-19. Herd immunity, lanjutnya, merupakan upaya menghentikan covid-19 bermutasi dan memutus rantai penularan.
Pemerintah diminta tetap melakukan screening secara ketat dan mengisolasi orang yang tiba dari luar negeri. Ini dilakukan tidak hanya kepada orang yang tiba dari Kolombia, namun dari negara manapun karena varian Mu juga telah terdeteksi di Jepang, Korea dan Hongkong. (
Widya Finola Ifani Putri)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)