Jakarta: Al-Ittihadiyah, ormas Islam yang berdiri sejak 1935, menggelar Muktamar ke-20 di Asrama Haji Pondok Gede pada 14-16 September 2022. Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang membuka muktamar meminta Al-Ittihadiyah terus berperan membangun ekonomi umat Islam.
“Ekonomi ini penting dalam rangka memberdayakan umat, memang umat Islam banyak tertinggal di bidang ekonomi, karena itu, kita tidak boleh membiarkan,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 September 2022.
Wapres menilai ekonomi Indonesia memiliki potensi besar karena memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Potensi besar umat Islam di Indonesia, kata Ma'ruf, harus dioptimalkan.
“Saya kira umat Islam harus bergiat membangun ekonomi dan sekarang potensinya ada, aturannya ada, lapangannya ada. Dan sekarang sudah bukan menjadi gerakan nasional, gerakan global semua itu,” kata Ma'ruf.
Mengutip Syekh Al-Nawawi Bantani, Ma'ruf menyebut setiap umat Islam harus tetap di jalan Allah SWT saat mencari rezeki. Bahkan, berekonomi dengan syariat merupakaan jihad.
Fokus Al-Ittihadiyah di 3 pilar
Al-Ittihadiyah memiliki tiga pilar sebagai landasan organisasi yaitu, pendidikan dan dakwah, ekonomi, dan kaderisasi. Selama ini, kiprah Al-Ittihadiyah lebih terasa di pendidikan dan dakwah.
Ketua Umum Al-Ittihadiyah, Lukmanul Hakim, menyebut organisanya menaungi beberapa lembaga pendidikan. Di antaranya, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Labuhan Batu Utara (STIT Labura), Universitas Juanda Bogor, serta Sekolah Diniyyah Al Azhar di Kota Jambi dan Muara Bungo.
Dia juga mengatakan pilar ekonomi merupakan salah satu fokus utama yang dibangun kepengurusan periode 2016-2021. Dia berterima kasih Wapres Ma'ruf menggandeng Al-Ittihadiyah untuk membangun ekonomi umat.
“Kami sangat bersyukur dengan arahan dari Wapres, Al-Ittihadiyah bisa memberikan dampak ekomoni yang lebih luas bagi umat dan masyarakat pada umumnya,” kata dia.
Di kaderisasi, Al-Ittihadiyah mendorong pemimipin bangsa dan negara bisa berasal dari kaderisasi ormas Islam. Al-Ittihadiyah membuat standarisasi dalam pemilihan dan pelatihan bagi calon anggota agar memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.
Muktamar Al-Ittihadiyah ke 20 ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Persatuan dan kesatuan umat, serta seluruh elemen bangsa, menjadi modal utama terwujudnya hal tersebut.
"Untuk itu, Al Ittihadiyah menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat dimanapun berada untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan umat agar Indonesia tetap maju dan terhindar dari gejolak ekonomi dan gejolak politik 2024," kata Lukmanul.
Jakarta: Al-Ittihadiyah, ormas Islam yang berdiri sejak 1935, menggelar Muktamar ke-20 di Asrama Haji Pondok Gede pada 14-16 September 2022. Wakil Presiden Ma'ruf Amin yang membuka muktamar meminta Al-Ittihadiyah terus berperan membangun ekonomi umat Islam.
“Ekonomi ini penting dalam rangka memberdayakan umat, memang umat Islam banyak tertinggal di bidang ekonomi, karena itu, kita tidak boleh membiarkan,” kata Ma'ruf dalam keterangan tertulis, Kamis, 15 September 2022.
Wapres menilai ekonomi Indonesia memiliki potensi besar karena memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Potensi besar umat Islam di Indonesia, kata Ma'ruf, harus dioptimalkan.
“Saya kira umat Islam harus bergiat membangun ekonomi dan sekarang potensinya ada, aturannya ada, lapangannya ada. Dan sekarang sudah bukan menjadi gerakan nasional, gerakan global semua itu,” kata Ma'ruf.
Mengutip Syekh Al-Nawawi Bantani, Ma'ruf menyebut setiap umat Islam harus tetap di jalan Allah SWT saat mencari rezeki. Bahkan, berekonomi dengan syariat merupakaan jihad.
Fokus Al-Ittihadiyah di 3 pilar
Al-Ittihadiyah memiliki tiga pilar sebagai landasan organisasi yaitu, pendidikan dan dakwah, ekonomi, dan kaderisasi. Selama ini, kiprah Al-Ittihadiyah lebih terasa di pendidikan dan dakwah.
Ketua Umum Al-Ittihadiyah, Lukmanul Hakim, menyebut organisanya menaungi beberapa lembaga pendidikan. Di antaranya, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Labuhan Batu Utara (STIT Labura), Universitas Juanda Bogor, serta Sekolah Diniyyah Al Azhar di Kota Jambi dan Muara Bungo.
Dia juga mengatakan pilar ekonomi merupakan salah satu fokus utama yang dibangun kepengurusan periode 2016-2021. Dia berterima kasih Wapres Ma'ruf menggandeng Al-Ittihadiyah untuk membangun ekonomi umat.
“Kami sangat bersyukur dengan arahan dari Wapres, Al-Ittihadiyah bisa memberikan dampak ekomoni yang lebih luas bagi umat dan masyarakat pada umumnya,” kata dia.
Di kaderisasi, Al-Ittihadiyah mendorong pemimipin bangsa dan negara bisa berasal dari kaderisasi ormas Islam. Al-Ittihadiyah membuat standarisasi dalam pemilihan dan pelatihan bagi calon anggota agar memiliki jiwa kepemimpinan tinggi.
Muktamar Al-Ittihadiyah ke 20 ini menekankan pentingnya membangun Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Persatuan dan kesatuan umat, serta seluruh elemen bangsa, menjadi modal utama terwujudnya hal tersebut.
"Untuk itu, Al Ittihadiyah menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat dimanapun berada untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan umat agar Indonesia tetap maju dan terhindar dari gejolak ekonomi dan gejolak politik 2024," kata Lukmanul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)