Ilustrasi pekerja migran Indonesia di Malaysia./AFP
Ilustrasi pekerja migran Indonesia di Malaysia./AFP

Bela BP2MI Soal Pekerja Migran, JoMan: Apjati Hanya Cari Untung

Kautsar Widya Prabowo • 12 Juli 2022 16:07
Jakarta: Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan), Immanuel Ebenezer alias Noel, menilai Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan kehadiran negara dalam mengatasi permasalahan pekerja migran Indonesia (PMI). Pasalnya, lembaga yang dinakhodai Benny Ramadhani itu telah berhasil menaikkan gaji PMI di Taiwan.
 
"Ini kan keberhasilan yang harus diapresiasi. Kepemimpinan BP2MI yang dikomandoi oleh Pak Benny Rhamdani (menunjukkan) negara hadir dalam masalah pekerja migran," ujar Noel dalam keterangan tertulis, Selasa, 12 Juli 2022.
 
Noel menyebut tata kelola ketenagakerjaan Indonesia sempat semrawut karena didominasi kepentingan Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Apjati). Menurut dia, Apjati tidak pernah memperhatikan aspek perlindungan hukum bagi pekerja migran.

"Apjati ini kan hanya berbicara kuota-kuota saja. Mereka hanya berbicara keuntungan dan cuan tapi mereka tidak berbicara tentang keselamatan, perlindungan hukum, dan lainnya," kata dia.
 
Dia bakal mendukung semua langkah BP2MI dalam melindungi PMI. Sebagai sesama aktivis 98, Noel percaya sikap Benny Rhamdani akan berkomitmen melindungi para PMI.
 
"Negara ini (BP2MI) kan coba membuat regulasi agar terlindungi. Saya rasa (memang) ada beberapa kebijakan BP2MI ini yang harus diapresiasi. Saya mendukung sikap BP2MI dalam peran mereka membuat regulasi pekerja migran," kata dia.
 

Baca: BP2MI Lepas 375 Pekerja Migran, Bidik Semua PMI yang Tertunda Bisa Berangkat Agustus


Sebelumnya, BP2MI menanggapi tuduhan dan keluhan yang disampaikan Apjati kepada Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko terkait problem antrean penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) ke Taiwan. Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Utama BP2MI, Achmad Kartiko, menyebut tuduhan Apjati tidak tepat dan tidak berdasar.
 
"Kalau tuduhan tertundanya penempatan bagi PMI ke beberapa negara terhitung sejak tahun 2020 disalahkan kepada BP2MI, apa bedanya dengan pertanyaan publik terkait SPSK ke Timur Tengah yang tidak jalan? Kan Apjati pun waktu itu menjawab dengan alasan karena situasi pandemi covid-19," ujar Kartiko dalam keterangan tertulis, Jumat, 8 Juli 2022.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan