Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama masa libur natal dan tahun baru (Nataru). Kewaspadaan penting mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem.
"Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mengantisipasi potensi cuaca yang tidak bersahabat pada akhir tahun," kata Budi Karya melalui siaran pers, Jumat, 23 Desember 2022.
Pada 2020, kata dia, terjadi banjir di jalur tol saat musim libur natal dan tahun baru. Ia pun mengimbau masyarakat tetap waspada adanya risiko banjir. "Kalau tidak terlalu penting untuk bepergian, sebaiknya rekreasi di Jakarta saja," ungkap dia.
Budi Karya mengatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, BMKG, Kementerian PUPR, Jasa Marga, dan unsur terkait untuk menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan, dan menanggulangi risiko banjir. Guna menanggulangi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan risiko banjir di jalan tol, upaya yang dilakukan yaitu membuat gorong-gorong di jalan tol dan melakukan rekayasa pembuatan hujan.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas, telah disiapkan pemberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas seperti one way atau contra flow.
"Korlantas Polri memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lapangan, namun saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik," jelas dia.
Jalur Tol Jakarta, Cikampek hingga Semarang, kata Budi Karya, menjadi salah satu titik krusial terjadinya kepadatan di masa libur natal dan tahun baru. Ia pun melakukan pemantauan jalur tol melalui helikopter dari Halim, Jakarta, sampai ke Cikampek. Setiba di Cikampek, Menhub melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di kantor Jasa Marga, Km 71b, Cikampek Utama.
Sejumlah jalur tol baru yang perlu diantisipasi terjadi kepadatan yaitu Cisumdawu dan Jakarta Cikampek 2, yang berpotensi terjadi kepadatan. Selain itu, beberapa titik jalan menjadi perhatian karena berpotensi terjadi banjir karena adanya cuaca ekstrem di akhir tahun, yaitu di Km 136, Km 151, dan jalan nasional di Jembatan Sungai Cipunegara, Subang.
"Jalur tol dari Jakarta sampai ke Semarang kita prediksi akan terjadi kepadatan. Dari pemantauan kami lewat udara, terlihat peningkatan sudah terjadi namun belum ada kemacetan atau lalu lintas yang tersendat," ujar Menhub.
Budi meminta pihak kepolisian melakukan pengawasan di daerah wisata. Sekaligus, melakukan penegakan hukum terhadap bus-bus pariwisata yang melanggar ketentuan.
Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengimbau masyarakat mewaspadai potensi
cuaca ekstrem selama masa libur natal dan tahun baru (Nataru). Kewaspadaan penting mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya potensi cuaca ekstrem.
"Kami telah berkoordinasi dengan BMKG dan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk mengantisipasi potensi cuaca yang tidak bersahabat pada akhir tahun," kata Budi Karya melalui siaran pers, Jumat, 23 Desember 2022.
Pada 2020, kata dia, terjadi banjir di jalur tol saat musim libur
natal dan tahun baru. Ia pun mengimbau masyarakat tetap waspada adanya risiko banjir. "Kalau tidak terlalu penting untuk bepergian, sebaiknya rekreasi di Jakarta saja," ungkap dia.
Budi Karya mengatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak seperti kepolisian, BMKG, Kementerian PUPR, Jasa Marga, dan unsur terkait untuk menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi terjadinya kepadatan, dan menanggulangi risiko banjir. Guna menanggulangi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan risiko banjir di jalan tol, upaya yang dilakukan yaitu membuat gorong-gorong di jalan tol dan melakukan rekayasa pembuatan hujan.
Sementara itu, untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan lalu lintas, telah disiapkan pemberlakukan manajemen rekayasa lalu lintas seperti
one way atau
contra flow.
"Korlantas Polri memiliki kewenangan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas di lapangan, namun saya minta rekan-rekan kepolisian dalam menerapkan rekayasa lalin juga memperhatikan dampak yang akan terjadi di cabang-cabang jalan lainnya dan juga jalur di arah balik," jelas dia.
Jalur Tol Jakarta, Cikampek hingga Semarang, kata Budi Karya, menjadi salah satu titik krusial terjadinya kepadatan di masa libur natal dan tahun baru. Ia pun melakukan pemantauan jalur tol melalui helikopter dari Halim, Jakarta, sampai ke Cikampek. Setiba di Cikampek, Menhub melakukan rapat koordinasi dengan sejumlah pihak terkait di kantor Jasa Marga, Km 71b, Cikampek Utama.
Sejumlah jalur tol baru yang perlu diantisipasi terjadi kepadatan yaitu Cisumdawu dan Jakarta Cikampek 2, yang berpotensi terjadi kepadatan. Selain itu, beberapa titik jalan menjadi perhatian karena berpotensi terjadi banjir karena adanya
cuaca ekstrem di akhir tahun, yaitu di Km 136, Km 151, dan jalan nasional di Jembatan Sungai Cipunegara, Subang.
"Jalur tol dari Jakarta sampai ke Semarang kita prediksi akan terjadi kepadatan. Dari pemantauan kami lewat udara, terlihat peningkatan sudah terjadi namun belum ada kemacetan atau lalu lintas yang tersendat," ujar Menhub.
Budi meminta pihak kepolisian melakukan pengawasan di daerah wisata. Sekaligus, melakukan penegakan hukum terhadap bus-bus pariwisata yang melanggar ketentuan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)