Jakarta: Ongkos perjalanan Haji 2021 bakal lebih mahal. Pemerintah harus menyesuaikan ongkos perjalanan jemaah di tengah pandemi covid-19.
"Ada beberapa variabel yang memengaruhi pembiayaan sehingga diperlukan penyesuaian BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Maret 2021.
Yaqut meminta masyarakat memahami kenaikan harga itu. Dia mengungkapkan ada empat faktor yang membuat ongkos haji naik.
"Terdapat empat variabel, yang paling berpengaruh yaitu kuota, protokol kesehatan, pajak tambahan, dan kurs," beber Yaqut.
Dia belum bisa memerinci total ongkos perjalanan jemaah Haji 2021. Sebab, tergantung pemberian kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi.
(Baca: Kepastian Haji 2021 Menunggu 'Lampu Hijau' Arab Saudi)
"Secara matematis semakin kecil kuota jemaah yang diberangkatkan, maka semakin besar beban biaya per orangnya," tutur Yaqut.
Yaqut menjelaskan salah satu faktor pemberat biaya ialah penerapan protokol kesehatan pada aspek transportasi. Dia menyebut pada faktor ini tidak bisa dinegosiasikan menjadi lebih murah.
Namun, pemerintah masih mencari cara agar biaya bisa ditekan. Pihaknya sedang bernegosiasi dengan stakeholder terkait agar ada kebijakan tertentu bagi jemaah haji.
"Kami berharap ada kesepahaman atau sinkronisasi antara ketentuan protokol kesehatan dari Kemenkes dan penerapannya dalam kegiatan transportasi menurut kementerian perhubungan terutama menyangkut jarak fisik dan persyaratan tes swab," tutur Yaqut.
Jakarta: Ongkos perjalanan
Haji 2021 bakal lebih mahal. Pemerintah harus menyesuaikan ongkos perjalanan jemaah di tengah pandemi covid-19.
"Ada beberapa variabel yang memengaruhi pembiayaan sehingga diperlukan penyesuaian BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji)," kata Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin, 15 Maret 2021.
Yaqut meminta masyarakat memahami kenaikan harga itu. Dia mengungkapkan ada empat faktor yang membuat ongkos haji naik.
"Terdapat empat variabel, yang paling berpengaruh yaitu kuota, protokol kesehatan, pajak tambahan, dan kurs," beber Yaqut.
Dia belum bisa memerinci total ongkos perjalanan jemaah Haji 2021. Sebab, tergantung pemberian kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi.
(Baca:
Kepastian Haji 2021 Menunggu 'Lampu Hijau' Arab Saudi)
"Secara matematis semakin kecil kuota jemaah yang diberangkatkan, maka semakin besar beban biaya per orangnya," tutur Yaqut.
Yaqut menjelaskan salah satu faktor pemberat biaya ialah penerapan
protokol kesehatan pada aspek transportasi. Dia menyebut pada faktor ini tidak bisa dinegosiasikan menjadi lebih murah.
Namun, pemerintah masih mencari cara agar biaya bisa ditekan. Pihaknya sedang bernegosiasi dengan
stakeholder terkait agar ada kebijakan tertentu bagi jemaah haji.
"Kami berharap ada kesepahaman atau sinkronisasi antara ketentuan protokol kesehatan dari Kemenkes dan penerapannya dalam kegiatan transportasi menurut kementerian perhubungan terutama menyangkut jarak fisik dan persyaratan tes
swab," tutur Yaqut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)