medcom.id, Jakarta: Empat orang tewas akibat ledakan yang terjadi di Universitas Haluoleo Kendari kemarin. Hingga kini, Universitas belum bisa menghitung kerugian yang disebabkan akibat ledakan itu.
Kasubbag Humas Universitas Haluoleo La Ode Abdul Hamdan mengatakan aktivitas belajar mengajar sudah berjalan normal. Mahasiswa, dosen, dan pegawai kampus telah berkegiatan seperti biasanya.
Ledakan yang menewaskan satu anggota Brimob Polda Sultra dan tiga orang petugas keamanan di Universitas Haluoleo ini terjadi di gedung pusat kegiatan mahasiswa. Universitas belum bisa memprediksi kerusakan yang dialami.
"Itu kan masih diidentifikasi, kita belum bisa masuk dulu karena masih identifikasi, masih pakai police line," kata La Ode saat dihubungi, Rabu (30/3/2016).
La Ode menjelaskan, gedung tempat ledakan terjadi berdiri sendiri. Terpisah dari gedung lainnya, termasuk gedung perkuliahan.
Dia memaparkan, tak ada mahasiswa yang menjadi korban ledakan ini. Sebab, ledakan terjadi saat petugas keamanan internal kampus sedang menjalani pelatihan.
"Mahasiswa enggak ada (jadi korban luka), yang korban itu para satpam saja karena lagi pelatihan," kata dia.
Polisi masih memeriksa kasus ledakan ini. Sejauh ini, delapan orang saksi sudah diperiksa, tujuh di antaranya merupakan satpam dan satu orang anggot Polri.
Sebuah granat meledak saat pelatihan diberikan kepada keamanan internal kampus di Universitas Halueleo Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret. Ledakan terjadi karena instruktur diduga kurang hati-hati dalam memberikan pelatihan.
Empat orang tewas dalam ledakan ini. Tiga di antaranya merupakan anggota keamanan internal kampus yang menjadi peserta pelatihan dan satu anggota Polri yang menjadi instruktur. Selain itu, delapan orang mengalami luka akibat ledakan ini.
medcom.id, Jakarta: Empat orang tewas akibat ledakan yang terjadi di Universitas Haluoleo Kendari kemarin. Hingga kini, Universitas belum bisa menghitung kerugian yang disebabkan akibat ledakan itu.
Kasubbag Humas Universitas Haluoleo La Ode Abdul Hamdan mengatakan aktivitas belajar mengajar sudah berjalan normal. Mahasiswa, dosen, dan pegawai kampus telah berkegiatan seperti biasanya.
Ledakan yang menewaskan satu anggota Brimob Polda Sultra dan tiga orang petugas keamanan di Universitas Haluoleo ini terjadi di gedung pusat kegiatan mahasiswa. Universitas belum bisa memprediksi kerusakan yang dialami.
"Itu kan masih diidentifikasi, kita belum bisa masuk dulu karena masih identifikasi, masih pakai
police line," kata La Ode saat dihubungi, Rabu (30/3/2016).
La Ode menjelaskan, gedung tempat ledakan terjadi berdiri sendiri. Terpisah dari gedung lainnya, termasuk gedung perkuliahan.
Dia memaparkan, tak ada mahasiswa yang menjadi korban ledakan ini. Sebab, ledakan terjadi saat petugas keamanan internal kampus sedang menjalani pelatihan.
"Mahasiswa enggak ada (jadi korban luka), yang korban itu para satpam saja karena lagi pelatihan," kata dia.
Polisi masih memeriksa kasus ledakan ini. Sejauh ini, delapan orang saksi sudah diperiksa, tujuh di antaranya merupakan satpam dan satu orang anggot Polri.
Sebuah granat meledak saat pelatihan diberikan kepada keamanan internal kampus di Universitas Halueleo Kendari, Sulawesi Tenggara, 29 Maret. Ledakan terjadi karena instruktur diduga kurang hati-hati dalam memberikan pelatihan.
Empat orang tewas dalam ledakan ini. Tiga di antaranya merupakan anggota keamanan internal kampus yang menjadi peserta pelatihan dan satu anggota Polri yang menjadi instruktur. Selain itu, delapan orang mengalami luka akibat ledakan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)