(Branda Antara)
(Branda Antara)

BMKG: 82 Kali Gempa Susulan Terjadi di Laut Banda

Antara • 09 November 2023 17:48
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 82 kali aktivitas gempa bumi susulan terjadi di wilayah Laut Banda. Jumlah itu tercatat hingga pukul 16.30 WIB, Kamis, 9 November 2023.
 
"Ada 82 aktivitas gempa bumi susulan hingga 9 November 2023 pukul 16:30:00 WIB setelah gempa utama magnitudo 7,2 pada 8 November 2023 pukul 11:52:53 WIB. Gempa bumi susulan terbesar tercatat sebesar M 6,8," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis, 9 November 2023.
 
Dia mengungkapkan pukul 16.14 WIB, BMKG kembali mencatat gempa dengan kekuatan magnitudo 5,3. Episenter gempa terletak pada koordinat 5,41 lintang selatan dan 130,25 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 257 km arah barat daya Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 10 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas deformasi batuan (kerak bumi) di dasar Laut Banda," papar dia.
Baca: Tak Ada Kerusakan Dampak Gempa Beruntun di Tanimbar

Ia menerangkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip). "Hasil pemodelan juga menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata dia.
 
Ia mengatakan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai dan Banda, Maluku Tengah, daerah Kilmury, Seram Bagian Timur dengan skala intensitas II-III MMI (modified mercally intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
 
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ungkap dia.
 
Ia mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan