Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut keterlibatan generasi muda sangat penting dalam mengatasi krisis air dan iklim. Pasalnya, generasi muda di seluruh dunia telah terimbas langsung dan tidak langsung terhadap anomali iklim.
"Berdasarkan penelitian generasi muda lah yang paling terdampak dan akan terus berlanjut pada masa mendatang apabila pemanasan global tidak segera ditekan," ujar Dwikorita dalam sambutan pembuka Young Water Sustainability Leaders (YWSL), 10th World Water Forum (WWF) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dikutip Sabtu, 25 Mei 2024.
Untuk itu, Dwikorita menilai generasi muda perlu dibekali dengan pengetahuan dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Ia meyakini hal ini menjadi investasi untuk generasi yang akan datang.
"Generasi muda kami berinvestasi pada masa depan dimana sumber daya air dikelola secara berkelanjutan, inklusif, dan adil untuk semua," jelasnya.
Selain itu, kolaborasi antar generasi muda, ahli, akademisi, dan pembuat kebijakan penting dilakukan. Khususnya dalam penciptaan sistem pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi.
"Memastikan kemakmuran generasi sekarang dan generasi yang akan datang, terutama dalam mengatasi kelangkaan air yang disebabkan oleh perubahan iklim," ungkap dia.
Jakarta: Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut keterlibatan generasi muda sangat penting dalam mengatasi
krisis air dan iklim. Pasalnya, generasi muda di seluruh dunia telah terimbas langsung dan tidak langsung terhadap anomali iklim.
"Berdasarkan penelitian generasi muda lah yang paling terdampak dan akan terus berlanjut pada masa mendatang apabila pemanasan global tidak segera ditekan," ujar Dwikorita dalam sambutan pembuka Young Water Sustainability Leaders (YWSL), 10th World Water Forum (WWF) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), dikutip Sabtu, 25 Mei 2024.
Untuk itu, Dwikorita menilai generasi muda perlu dibekali dengan pengetahuan dalam mengelola sumber daya air secara berkelanjutan. Ia meyakini hal ini menjadi investasi untuk generasi yang akan datang.
"Generasi muda kami berinvestasi pada masa depan dimana sumber daya air dikelola secara berkelanjutan, inklusif, dan adil untuk semua," jelasnya.
Selain itu, kolaborasi antar generasi muda, ahli, akademisi, dan pembuat kebijakan penting dilakukan. Khususnya dalam penciptaan sistem pengelolaan sumber daya air yang terintegrasi.
"Memastikan kemakmuran generasi sekarang dan generasi yang akan datang, terutama dalam mengatasi kelangkaan air yang disebabkan oleh perubahan iklim," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)
