Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara perihal mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe. Menurutnya, kedua pucuk pimpinan OIKN itu tak becus menyelesaikan tugas dengan baik, utamanya masalah lahan-lahan di IKN, Kalimantan Timur.
Otoritas IKN bertanggung jawab pada kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN. Namun, dua bulan jelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN, pemerintah dan OIKN masih berkutat dengan masalah sengketa lahan di kawasan ibu kota baru itu.
"Soa lahan, ketua OIKN itu punya kewenangan yang sangat luas untuk menyelesaikan masalah. Ya, dia harus berani ambil risikonya. Mereka (ketua dan wakil OIKN) sudah punya kewenangan semua, ya lakukan dong," ungkap Luhut di Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.
Persoalan pertanahan dianggap menjadi kendala investasi bagi pelaku usaha karena ketidakpastian kesediaan lahan. Luhut yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi ketua tim task force (satuan tugas) percepatan investasi di IKN telah memimpin rapat-rapat dengan kementerian/terkait untuk penyelesaian sengketa lahan. Namun, Bambang dan Dhony dianggap gagal mengeksekusi penyelesaian lahan.
"Masalah lahan saya sudah pimpin rapatnya. Tinggal eksekusi. Tapi, eksekusinya saja enggak bisa, ya bagaimana. Saya kesel saja lihatnya itu loh," ucap Luhut.
Namun, kata Luhut, pergantian Bambang dan Dhony diharapkan tak mengganggu progres pembangunan ibu kota baru, serta kehadiran investor yang telah berkomitmen mengucurkan modalnya untuk IKN.
Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala dan Wakil Kepala OIKN.
"Target pembangunan masih oke, kurang sana sini ada lah, tapi secara keseluruhan masih baik. Investasi juga masih oke," ungkap Luhut.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara perihal mundurnya Kepala Otorita
Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono dan Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe. Menurutnya, kedua pucuk pimpinan OIKN itu tak becus menyelesaikan tugas dengan baik, utamanya masalah lahan-lahan di IKN, Kalimantan Timur.
Otoritas IKN bertanggung jawab pada kegiatan persiapan, pembangunan, dan pemindahan IKN. Namun, dua bulan jelang upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN, pemerintah dan OIKN masih berkutat dengan masalah sengketa lahan di kawasan ibu kota baru itu.
"Soa lahan, ketua OIKN itu punya kewenangan yang sangat luas untuk menyelesaikan masalah. Ya, dia harus berani ambil risikonya. Mereka (ketua dan wakil OIKN) sudah punya kewenangan semua, ya lakukan dong," ungkap Luhut di Jakarta, Selasa, 4 Juni 2024.
Persoalan pertanahan dianggap menjadi kendala investasi bagi pelaku usaha karena ketidakpastian kesediaan lahan. Luhut yang ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi ketua tim
task force (satuan tugas) percepatan investasi di
IKN telah memimpin rapat-rapat dengan kementerian/terkait untuk penyelesaian sengketa lahan. Namun, Bambang dan Dhony dianggap gagal mengeksekusi penyelesaian lahan.
"Masalah lahan saya sudah pimpin rapatnya. Tinggal eksekusi. Tapi, eksekusinya saja enggak bisa, ya bagaimana. Saya kesel saja lihatnya itu loh," ucap Luhut.
Namun, kata Luhut, pergantian Bambang dan Dhony diharapkan tak mengganggu progres pembangunan ibu kota baru, serta kehadiran investor yang telah berkomitmen mengucurkan modalnya untuk
IKN.
Presiden Joko Widodo telah resmi menunjuk Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Raja Juli Antoni sebagai pelaksana tugas (Plt) Kepala dan Wakil Kepala OIKN.
"Target pembangunan masih oke, kurang sana sini ada lah, tapi secara keseluruhan masih baik. Investasi juga masih oke," ungkap Luhut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)