Jakarta: Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan mengimbau masyarakat untuk menampung air hujan sebelum memasuki musim kemarau. Selain ditampung, Dodo juga menyarankan agar sisa air hujan yang masih ada bisa diresapkan ke tanah untuk kebutuhan lingkungan yang lebih luas.
"Manfaatkan air terakhir di musim hujan, sebenarnya kita selalu mengimbau setiap masuk musim kemarau, manfaatkan air hujan itu dengan ditampung, agar suatu saat bisa digunakan saat musim kemarau," kata Dodo saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 28 April 2023.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah terkait resapan air ini adalah biopori, yakni lubang resapan yang dibuat secara vertikal supaya air masuk dan tersimpan di dalam tanah untuk mengatasi genangan.
"Jangan air hujan mengalir begitu saja ke badan air, ke selokan, ke sungai, usahakan masuk ke dalam tanah. Untuk kebutuhan lingkungan itu bisa ditampung, dan untuk lebih luasnya lagi ya diresapkan," ujar Dia.
Dodo mengatakan air yang ditampung atau diresapkan akan sangat bermanfaat untuk pertanian. Sedangkan untuk rumah tangga, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menampung menggunakan bak penampungan.
"Misalnya, ada bak di dalam tanah yang cukup, digali, itu bisa dimanfaatkan paling tidak untuk kebutuhan masing-masing di rumah tangga selama musim kemarau," jelas Dodo.
Dodo menegaskan upaya menampung dan meresapkan air hujan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun BMKG. Perlu ada sosialisasi yang didukung kelompok masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyosialisasikan gerakan memanfaatkan air hujan.
"BMKG secara khusus hanya sebagai sumber informasi, tetapi bersama-sama kita tentu bisa bergerak bersama agar masyarakat juga sadar dan mau memanfaatkan air hujan, harus ada gerakan yang masif," kata dia.
Dodo menjelaskan terkait suhu tinggi yang belakangan terjadi, selain karena Indonesia akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei, juga karena pola garis edar semu matahari di bulan April.
"Pada bulan April, sesaat setelah 23 Maret melintas ekuator, bumi di wilayah Indonesia musim terpanas, suhunya mencapai tinggi maksimum. Ini terjadi karena mengikuti pola garis edar semu matahari dan kemiringan suhu bumi," ujar Dodo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) Dodo Gunawan mengimbau masyarakat untuk menampung air
hujan sebelum memasuki musim
kemarau. Selain ditampung, Dodo juga menyarankan agar sisa air hujan yang masih ada bisa diresapkan ke tanah untuk kebutuhan lingkungan yang lebih luas.
"Manfaatkan air terakhir di musim hujan, sebenarnya kita selalu mengimbau setiap masuk musim kemarau, manfaatkan air hujan itu dengan ditampung, agar suatu saat bisa digunakan saat musim kemarau," kata Dodo saat dihubungi di Jakarta, Jumat, 28 April 2023.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah terkait resapan air ini adalah biopori, yakni lubang resapan yang dibuat secara vertikal supaya air masuk dan tersimpan di dalam tanah untuk mengatasi genangan.
"Jangan air hujan mengalir begitu saja ke badan air, ke selokan, ke sungai, usahakan masuk ke dalam tanah. Untuk kebutuhan lingkungan itu bisa ditampung, dan untuk lebih luasnya lagi ya diresapkan," ujar Dia.
Dodo mengatakan air yang ditampung atau diresapkan akan sangat bermanfaat untuk pertanian. Sedangkan untuk rumah tangga, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menampung menggunakan bak penampungan.
"Misalnya, ada bak di dalam tanah yang cukup, digali, itu bisa dimanfaatkan paling tidak untuk kebutuhan masing-masing di rumah tangga selama musim kemarau," jelas Dodo.
Dodo menegaskan upaya menampung dan meresapkan air hujan ini tidak bisa dilakukan oleh pemerintah maupun BMKG. Perlu ada sosialisasi yang didukung kelompok masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam menyosialisasikan gerakan memanfaatkan air hujan.
"BMKG secara khusus hanya sebagai sumber informasi, tetapi bersama-sama kita tentu bisa bergerak bersama agar masyarakat juga sadar dan mau memanfaatkan air hujan, harus ada gerakan yang masif," kata dia.
Dodo menjelaskan terkait suhu tinggi yang belakangan terjadi, selain karena Indonesia akan memasuki musim kemarau pada bulan Mei, juga karena pola garis edar semu matahari di bulan April.
"Pada bulan April, sesaat setelah 23 Maret melintas ekuator, bumi di wilayah Indonesia musim terpanas, suhunya mencapai tinggi maksimum. Ini terjadi karena mengikuti pola garis edar semu matahari dan kemiringan suhu bumi," ujar Dodo.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)