Jakarta: Calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Rasyid Baswedan buka suara andai dirinya ditawari menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk Pilpres 2024 nanti.
Meski sudah berstatus Capres dan telah didukung oleh beberapa partai politik seperti NasDem, PKS, dan Demokrat, namun beredar rumor kalau Anies masuk radar sebagai wakil dari sosok tertentu.
Menanggapi hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu nyatanya tidak ambil pusing. Menurut Anies, saat ini ia menghormati kepercayaan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang ia anggap sebagai sebuah amanat.
"Saya menerima amanat, saya tidak melamar, mendaftar, saya dapat undangan sebagaimana 2016 (Pilgub Jakarta). Ini saya terima sebagai tanggung jawab," buka Anies.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengaku tidak terganggu dengan rumor apapun termasuk soal kemungkinan dirinya ditawari Cawapres. "Saat ini saya konsentrasi untuk menjalankan tugas Capres, saya akan fokus di situ dan tidak pada posisi-posisi lain," tegasnya.
Koalisi Anies sudah tepat
Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan berujar bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang didukung tiga partai pengusung dinilai tepat dan cukup solid.
Syahganda berkaca dari pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden. Kala itu, SBY juga hanya didukung tiga partai politik.
"Waktu pernikahan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) di Istana Bogor, tidak ada satu cukong pun. Artinya tidak menunjukkan utang budi ke cukong dan partai-partai," ujar dia.
Selain itu, Syahganda menyinggung keinginan rakyat yang terhadap perubahan. Keinginan itu dinilai terakomodasi dalam diri Anies.
"Komitmen untuk melakukan perubahan jangan main-main dan tidak boleh ditawar. Rakyat butuh perubahan," tegas dia.
Syahganda mengapresiasi komitmen Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh bersumpah konsisten mendukung Anies di hadapan delegasi Partai Demokrat dan PKS di Pulau Seribu.
"Kalau sudah bersumpah, diteruskan. Menangkan keinginan rakyat, bukan memenangkan diri. Kalau Anies tidak dimenangkan atau diganggu, rakyat akan marah," ucap dia.
Jakarta: Calon presiden (Capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP)
Anies Rasyid Baswedan buka suara andai dirinya ditawari menjadi Calon Wakil Presiden (Cawapres) untuk
Pilpres 2024 nanti.
Meski sudah berstatus Capres dan telah didukung oleh beberapa partai politik seperti NasDem, PKS, dan Demokrat, namun beredar rumor kalau Anies masuk radar sebagai wakil dari sosok tertentu.
Menanggapi hal tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu nyatanya tidak ambil pusing. Menurut Anies, saat ini ia menghormati kepercayaan dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang ia anggap sebagai sebuah amanat.
"Saya menerima amanat, saya tidak melamar, mendaftar, saya dapat undangan sebagaimana 2016 (Pilgub Jakarta). Ini saya terima sebagai tanggung jawab," buka Anies.
Lebih lanjut, Anies Baswedan mengaku tidak terganggu dengan rumor apapun termasuk soal kemungkinan dirinya ditawari Cawapres. "Saat ini saya konsentrasi untuk menjalankan tugas Capres, saya akan fokus di situ dan tidak pada posisi-posisi lain," tegasnya.
Koalisi Anies sudah tepat
Aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Syahganda Nainggolan berujar bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang didukung tiga partai pengusung dinilai tepat dan cukup solid.
Syahganda berkaca dari pengalaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjadi presiden. Kala itu, SBY juga hanya didukung tiga partai politik.
"Waktu pernikahan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) di Istana Bogor, tidak ada satu cukong pun. Artinya tidak menunjukkan utang budi ke cukong dan partai-partai," ujar dia.
Selain itu, Syahganda menyinggung keinginan rakyat yang terhadap perubahan. Keinginan itu dinilai terakomodasi dalam diri Anies.
"Komitmen untuk melakukan perubahan jangan main-main dan tidak boleh ditawar. Rakyat butuh perubahan," tegas dia.
Syahganda mengapresiasi komitmen Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya Paloh bersumpah konsisten mendukung Anies di hadapan delegasi Partai Demokrat dan PKS di Pulau Seribu.
"Kalau sudah bersumpah, diteruskan. Menangkan keinginan rakyat, bukan memenangkan diri. Kalau Anies tidak dimenangkan atau diganggu, rakyat akan marah," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)