Jakarta: Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengungkap pihaknya bisa saja memunculkan lagi jalur angka 8 dalam praktik ujian Surat Izin Mengemudi (SIM). Dia mengaku pihaknya tidak ingin menghilangkan trek angka 8 karena dinilai bisa melatih sensorik pengendara.
"Karena menurut para ahli, gerakan-gerakan manuver yang ada di layout uji SIM bukan hanya sekadar menguji keterampilannya, tapi bagaimana mengoordinasikan motor sensorik dengan waktu bersamaan yang bersangkutan ini bisa melakukan reaksi-reaksi yang diharapkan, itu bisa terjadi di lapangan," jelas Firman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.
Jenderal bintang dua itu menyebut masyarakat seharusnya tidak meremehkan trek angka 8. Jalur angka 8 dinilai bisa melatih pengendara ketika ada pengendara lain yang rem mendadak, lepas tangan, hingga lepas setir. Hal itu dinilai perlu dilakukan dalam ujian.
"Kalau latihan sudah bagus, ujian sama loh sekarang yang kita berikan di buku dan yang akan dihadapi masyarakat di di ujian SIM sama itemnya. Kita ingin mengajak ayok kita latihan membentengi diri dari kemungkinan memperkecil frekuensi atau potensi dari kecelakaan di jalan," jelas dia.
Dia memastikan evaluasi pada penerapan ujian SIM dengan mengubah angka 8 menjadi huruf S pasti dilakukan. Untuk saat ini, kata Firman, pihaknya menerapkan jalur huruf S dengan harapan bisa memudahkan masyarakat.
"Kalau di situ masyarakat sudah oke ya lanjut," ujar dia.
Jakarta:
Kakorlantas Polri Irjen Firman Santyabudi mengungkap pihaknya bisa saja memunculkan lagi jalur angka 8 dalam praktik ujian
Surat Izin Mengemudi (SIM). Dia mengaku pihaknya tidak ingin menghilangkan trek angka 8 karena dinilai bisa melatih sensorik pengendara.
"Karena menurut para ahli, gerakan-gerakan manuver yang ada di
layout uji SIM bukan hanya sekadar menguji keterampilannya, tapi bagaimana mengoordinasikan motor
sensorik dengan waktu bersamaan yang bersangkutan ini bisa melakukan reaksi-reaksi yang diharapkan, itu bisa terjadi di lapangan," jelas Firman di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 1 September 2023.
Jenderal bintang dua itu menyebut masyarakat seharusnya tidak meremehkan trek angka 8. Jalur angka 8 dinilai bisa melatih pengendara ketika ada pengendara lain yang rem mendadak, lepas tangan, hingga lepas setir. Hal itu dinilai perlu dilakukan dalam ujian.
"Kalau latihan sudah bagus, ujian sama loh sekarang yang kita berikan di buku dan yang akan dihadapi masyarakat di di ujian SIM sama itemnya. Kita ingin mengajak ayok kita latihan membentengi diri dari kemungkinan memperkecil frekuensi atau potensi dari kecelakaan di jalan," jelas dia.
Dia memastikan evaluasi pada penerapan ujian SIM dengan mengubah angka 8 menjadi huruf S pasti dilakukan. Untuk saat ini, kata Firman, pihaknya menerapkan jalur huruf S dengan harapan bisa memudahkan masyarakat.
"Kalau di situ masyarakat sudah oke ya lanjut," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)