medcom.id, Jakarta: Mohammad Abdullah Daud Abigiel penyandang autoimun berjenis Juvenile Rheumatoid Heart Disease tak menyangka bisa mewujudkan impiannya untuk bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Bocah sembilan tahun itu, mengungkapkan kekagumannya terhadap jenderal polisi bintang empat tersebut sejak berumur enam tahun.
"Pertama lihat di koran, lagi baca," kata Abigail ditemui wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 8 September 2017.
Abigiel harus menempuh perjalan lebih kurang 24 jam dari Banyuwangi, kota asalnya bersama sang ibu, Rahayu, 45, menggunakan kereta api. Sepanjang perjalan, anak ketiga dari tiga bersaudara itu terus mengingatkan ibunya untuk tetap bisa bertemu Tito sebelum menghadiri acara di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menerima penghargaan Indolanesia Award Indonesia 2017.
Dalam pertemuanya dengan Tito yang berlangsung di ruang kerja Kapolri, Abigiel mengaku banyak berbincang dengan Tito seputar kehidupannya hingga cita-citanya kelak.
"Mau jadi Kapolri," ucap Abigiel.
Dalam pertemuan itu, Abigiel menuturkan, Kapolri sempat berpesan kepadanya agar terus belajar dan rajin sekolah juga tak melawan orang tua.
Sementara itu, Tito menilai Abigiel adalah sosok anak yang cerdas. Tito mengatakan, cukup kaget lantaran bocah tersebut banyak mengetahui isu tentang Polri khususnya yang berhubungan dengan dirinya langsung.
"Dia terinspirasi, dia bilang ingin jadi Kapolri dia bilang. Saya cukup surprise karena anak ini umur sembilan tahun tapi dia cerdas memahami internet dan lain-lain. Bahkan dia rencana sudah buat blog tapi belum di-upload. Dia memiliki FB dan medsos lain," tutur Tito di Mabes Polri, seusai menemui Abigiel.
Tito menuturkan, awalnya Abigiel tak menyangka bisa bertemu dirinya. Tapi tak lama, Abigiel dan Tito asik berbincang. Hingga Tito mengakui kecerdasan Abigiel.
"Menurut saya kualitas kecerdasannya di atas rata-rata anak ini, karena dia berbicara dengan sistematis, sangat bagus sekali. Menurut saya dia kategori anak yang cerdas," tutur Tito.
Meskipun pertemuan itu tak lama, Tito mengaku telah memberikan kenang-kenangan untuk Abigiel. Namun Tito enggan mengungkap apa yang telah diberikan. Dia berharap, setelah pertemuan itu Abigiel bisa lebih semangat.
"Mudah-mudahan dengan ketemu, nantinya membuat anak ini lebih bersemangat untuk sekolah sekaligus memberi kekuatan untuk dirinya supaya dia memiliki kekuatan dari dalam untuk melakukan self healing di samping bantuan eksternal seperti obat-obatan dan lain-lain," kata Tito.
medcom.id, Jakarta: Mohammad Abdullah Daud Abigiel penyandang autoimun berjenis Juvenile Rheumatoid Heart Disease tak menyangka bisa mewujudkan impiannya untuk bertemu dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Bocah sembilan tahun itu, mengungkapkan kekagumannya terhadap jenderal polisi bintang empat tersebut sejak berumur enam tahun.
"Pertama lihat di koran, lagi baca," kata Abigail ditemui wartawan di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 8 September 2017.
Abigiel harus menempuh perjalan lebih kurang 24 jam dari Banyuwangi, kota asalnya bersama sang ibu, Rahayu, 45, menggunakan kereta api. Sepanjang perjalan, anak ketiga dari tiga bersaudara itu terus mengingatkan ibunya untuk tetap bisa bertemu Tito sebelum menghadiri acara di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk menerima penghargaan Indolanesia Award Indonesia 2017.
Dalam pertemuanya dengan Tito yang berlangsung di ruang kerja Kapolri, Abigiel mengaku banyak berbincang dengan Tito seputar kehidupannya hingga cita-citanya kelak.
"Mau jadi Kapolri," ucap Abigiel.
Dalam pertemuan itu, Abigiel menuturkan, Kapolri sempat berpesan kepadanya agar terus belajar dan rajin sekolah juga tak melawan orang tua.
Sementara itu, Tito menilai Abigiel adalah sosok anak yang cerdas. Tito mengatakan, cukup kaget lantaran bocah tersebut banyak mengetahui isu tentang Polri khususnya yang berhubungan dengan dirinya langsung.
"Dia terinspirasi, dia bilang ingin jadi Kapolri dia bilang. Saya cukup
surprise karena anak ini umur sembilan tahun tapi dia cerdas memahami internet dan lain-lain. Bahkan dia rencana sudah buat blog tapi belum di-upload. Dia memiliki FB dan medsos lain," tutur Tito di Mabes Polri, seusai menemui Abigiel.
Tito menuturkan, awalnya Abigiel tak menyangka bisa bertemu dirinya. Tapi tak lama, Abigiel dan Tito asik berbincang. Hingga Tito mengakui kecerdasan Abigiel.
"Menurut saya kualitas kecerdasannya di atas rata-rata anak ini, karena dia berbicara dengan sistematis, sangat bagus sekali. Menurut saya dia kategori anak yang cerdas," tutur Tito.
Meskipun pertemuan itu tak lama, Tito mengaku telah memberikan kenang-kenangan untuk Abigiel. Namun Tito enggan mengungkap apa yang telah diberikan. Dia berharap, setelah pertemuan itu Abigiel bisa lebih semangat.
"Mudah-mudahan dengan ketemu, nantinya membuat anak ini lebih bersemangat untuk sekolah sekaligus memberi kekuatan untuk dirinya supaya dia memiliki kekuatan dari dalam untuk melakukan
self healing di samping bantuan eksternal seperti obat-obatan dan lain-lain," kata Tito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)