medcom.id, Jakarta: Walaupun Malaysia Airlines telah mengabarkan ada tujuh warga negara Indonesia yang menjadi penumpang pesawat berkode penerbangan MH 370 yang hilang pada Sabtu (8/3) dini hari, Pemerintah masih berupaya memastikannya. Polri pun bergerak ke kediaman keluarga ketujuh penumpang itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar, menyebut langkah kesatuannya ini bertujuan mengumpulkan data ketujuh penumpang itu semasa hidupnya dari pihak keluarga. Ini sebagai antisipasi pengidentifikasian, apabila mereka diketemukan dalam kondisi terburuk.
"Tim DVI proaktif untuk mengumpulkan data atau informasi ante mortem, dengan maksud agar mempermudah identifikasi korban jika kelak para korban berhasil di temukan dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya, kepada pewarta, Minggu (9/3).
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI), Polri Kombes Anton Castilani, menyebut timnya bergerak ke dua kota yang menjadi kediaman keluarga ketujuh penumpang itu. Yakni, empat lokasi di Jakarta, dan tiga di Medan, Sumatera Utara.
Informasi soal lokasi ini didasarkan atas data para penumpang dari Kementerian Luar Negeri. Proses identifikasinya sendiri berjalan sepanjang pagi hingga siang ini.
"Besok pagi akan dikoordinasikan dg kegiatan dari rekan-rekan Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu," imbuh Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie.
Malaysia Airlines sendiri mengungkapkan tujuh nama WNI tersebut adalah Siregar Firman Chandra, Suadaya Herryindra, Sugianto Lo, Suadaya Ferry Indra, Tanurisam Indrasuria, Vinny Chynthyatio, dan Wang Willysurijanto.
Sebelumnya, maskapai tersebut melaporkan jumlah korban WNI mencapai 12 orang. Namun, informasi itu diralat akibat kesalahan menerjemahkan kode negara. Sebabnya, ada kemiripan kode Indonesia dengan India. Alhasil, korban asal Indonesia disebut ada tujuh orang, dengan lima WN India.
Pesawat itu sendiri dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pukul 06.30 waktu setempat. Jumlah penumpangnya total sebanyak 239 orang, yang terdiri atas 227 penumpang dan 12 kru pesawat. (Arif Hulwan)
medcom.id, Jakarta: Walaupun Malaysia Airlines telah mengabarkan ada tujuh warga negara Indonesia yang menjadi penumpang pesawat berkode penerbangan MH 370 yang hilang pada Sabtu (8/3) dini hari, Pemerintah masih berupaya memastikannya. Polri pun bergerak ke kediaman keluarga ketujuh penumpang itu.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Polisi Boy Rafli Amar, menyebut langkah kesatuannya ini bertujuan mengumpulkan data ketujuh penumpang itu semasa hidupnya dari pihak keluarga. Ini sebagai antisipasi pengidentifikasian, apabila mereka diketemukan dalam kondisi terburuk.
"Tim DVI proaktif untuk mengumpulkan data atau informasi ante mortem, dengan maksud agar mempermudah identifikasi korban jika kelak para korban berhasil di temukan dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya, kepada pewarta, Minggu (9/3).
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI), Polri Kombes Anton Castilani, menyebut timnya bergerak ke dua kota yang menjadi kediaman keluarga ketujuh penumpang itu. Yakni, empat lokasi di Jakarta, dan tiga di Medan, Sumatera Utara.
Informasi soal lokasi ini didasarkan atas data para penumpang dari Kementerian Luar Negeri. Proses identifikasinya sendiri berjalan sepanjang pagi hingga siang ini.
"Besok pagi akan dikoordinasikan dg kegiatan dari rekan-rekan Direktorat Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemenlu," imbuh Kadiv Humas Polri, Irjen Ronny F Sompie.
Malaysia Airlines sendiri mengungkapkan tujuh nama WNI tersebut adalah Siregar Firman Chandra, Suadaya Herryindra, Sugianto Lo, Suadaya Ferry Indra, Tanurisam Indrasuria, Vinny Chynthyatio, dan Wang Willysurijanto.
Sebelumnya, maskapai tersebut melaporkan jumlah korban WNI mencapai 12 orang. Namun, informasi itu diralat akibat kesalahan menerjemahkan kode negara. Sebabnya, ada kemiripan kode Indonesia dengan India. Alhasil, korban asal Indonesia disebut ada tujuh orang, dengan lima WN India.
Pesawat itu sendiri dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pukul 06.30 waktu setempat. Jumlah penumpangnya total sebanyak 239 orang, yang terdiri atas 227 penumpang dan 12 kru pesawat. (Arif Hulwan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOB)