medcom.id, Jakarta: Usai berjuang babak demi babak, akhirnya SMA Al-Azhar Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi juara 1 dalam Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR.
Dalam kompetisi tersebut, SMA Al-Azhar meraih nilai tertinggi, 222. Juara kedua diraih oleh SMAN 1 Longkali, Kalimantan Timur, dan juara 3 disabet SMAN 3 Pontianak.
Kemenangan SMA Al-Azhar diraih dalam babak terakhir, satu lawan satu. Dalam babak ini, SMA Al-Azhar baru mempunyai nilai 212, mampu menjawab sebuah pertanyaan dengan sempurna sehingga meraih nilai 10. Nilai 10 yang diperoleh mendongkrak total nilai menjadi 222. Nilai itu membuat SMA Al-Azhar menyalip SMA Longkali yang sudah mempunyai nilai 220. Nilai ini bertahan hingga lomba selesai.
Salah satu guru SMA Al-Azhar, Shofia Alanur bersuka cita dengan keberhasilan yang diraih anak didiknya. Menurutnya, kemenangan bukan hanya didasarkan pada kalah dan menang, namun cara bertahan dalam keadaan apa pun. Dia pun menuturkan, sebelumnya memaksimalkan waktu satu bulan untuk berlatih.
"Alhamdulillah, luar biasa. Anak didik kami bisa kuat mental dalam keadaan apa pun. Persiapan kami maksimalkan, tidak mengikuti pelajaran apapun, tidak hanya materi lomba, namun juga persiapan lainnya. Kemenangan ini akan kami bagikan kepada siswa-siswi lain di Sulawesi Tengah," ungkap Shofia sambil menangis terharu, di Gedung Nusantara IV, Kamis (18/8/2016).
Menurut salah satu juri lomba yang juga Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah, lomba ini berlangsung sangat baik dan semakin baik. “Kita menambah satu babak yang mengasah nalar mereka agar generasi kebanggaan bangsa tidak menjadi generasi penghafal,” ujarnya.
Basarah menambahkan, pada lomba periode lalu ujian-ujian yang dilakukan hanya bersifat hafalan. Dengan mengembangkan aspek penalaran maka para peserta, kelak mereka saat menjadi pemimpin, pengambilan keputusan yang diambil tidak hanya pada aspek peraturan perundang-undangan tetapi juga penalaran terhadap perkembangan dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat. “Ini metoda yang sangat baik,” tukas dia.
Basarah menambahkan, pada lomba periode lalu ujian-ujian yang dilakukan hanya bersifat hafalan. Dengan mengembangkan aspek penalaran maka para peserta, kelak mereka saat menjadi pemimpin, pengambilan keputusan yang diambil tidak hanya pada aspek peraturan perundang-undangan tetapi juga penalaran terhadap perkembangan dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat. “Ini metode yang sangat baik,” ujarnya.
Menurut Ahmad Basarah, pertanyaan yang dilontarkan dan jawaban disampaikan semua nyambung. Menurutnya, itu representasi dari perkembangan pengetahuan yang berkembang di setiap sekolah di seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan cerdas cermat ini semakin merangsang anak-anak di SMA agar mereka betul-betul kembali ke nilai-nilai luhur bangsa," ucap Basarah.
Secara terpisah, Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono memaparkan bahwa para peserta memberikan argumentasi sesuai dengan kemampuannya. Bagi Maruf Cahyono, tidak mudah ketika peserta mendapat soal kontra sementara pemikiran dia pro. Dalam lomba diuji, sesuatu yang biasanya tidak disetujui secara rasional tetapi ia harus menyampaikan pikiran-pikiran dengan jalan pikiran orang lain.
"Mudah-mudahan dengan pemahaman dan pengetahuannya bisa menjadi kesadaran dalam bersikap, bertingkah laku, yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," harap Ma'ruf yang ditemui di sela-sela acara.
Anggota MPR yang berasal dari Sulawesi Tengah, Syarifudin Suding, mengatakan, perjuangan para peserta ini patut disyukuri. Ini pertanda anak-anak daerah, khususnya SMA Al Azhar Kota Palu mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan 4 Pilar.
"Alhamdulillah ini suatu perjuangan yang disyukuri. Ini juga bukti bahwa mereka tidak kalah dengan SMA-SMA lain di Indonesia," tutup Syarifudin.
Untuk diketahui, acara grand final LCC Empat Pilar ini bertepatan dengan Peringatan Hari Konstitusi. Di sini, hadir pula para pimpinan MPR yang mengikuti jalannya lomba, bahkan membacakan pertanyaan secara bergantian, dimulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mahyuddin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta.
medcom.id, Jakarta: Usai berjuang babak demi babak, akhirnya SMA Al-Azhar Kota Palu, Sulawesi Tengah, menjadi juara 1 dalam Grand Final Lomba Cerdas Cermat Empat Pilar MPR.
Dalam kompetisi tersebut, SMA Al-Azhar meraih nilai tertinggi, 222. Juara kedua diraih oleh SMAN 1 Longkali, Kalimantan Timur, dan juara 3 disabet SMAN 3 Pontianak.
Kemenangan SMA Al-Azhar diraih dalam babak terakhir, satu lawan satu. Dalam babak ini, SMA Al-Azhar baru mempunyai nilai 212, mampu menjawab sebuah pertanyaan dengan sempurna sehingga meraih nilai 10. Nilai 10 yang diperoleh mendongkrak total nilai menjadi 222. Nilai itu membuat SMA Al-Azhar menyalip SMA Longkali yang sudah mempunyai nilai 220. Nilai ini bertahan hingga lomba selesai.
Salah satu guru SMA Al-Azhar, Shofia Alanur bersuka cita dengan keberhasilan yang diraih anak didiknya. Menurutnya, kemenangan bukan hanya didasarkan pada kalah dan menang, namun cara bertahan dalam keadaan apa pun. Dia pun menuturkan, sebelumnya memaksimalkan waktu satu bulan untuk berlatih.
"Alhamdulillah, luar biasa. Anak didik kami bisa kuat mental dalam keadaan apa pun. Persiapan kami maksimalkan, tidak mengikuti pelajaran apapun, tidak hanya materi lomba, namun juga persiapan lainnya. Kemenangan ini akan kami bagikan kepada siswa-siswi lain di Sulawesi Tengah," ungkap Shofia sambil menangis terharu, di Gedung Nusantara IV, Kamis (18/8/2016).
Menurut salah satu juri lomba yang juga Ketua Badan Sosialisasi MPR RI Ahmad Basarah, lomba ini berlangsung sangat baik dan semakin baik. “Kita menambah satu babak yang mengasah nalar mereka agar generasi kebanggaan bangsa tidak menjadi generasi penghafal,” ujarnya.
Basarah menambahkan, pada lomba periode lalu ujian-ujian yang dilakukan hanya bersifat hafalan. Dengan mengembangkan aspek penalaran maka para peserta, kelak mereka saat menjadi pemimpin, pengambilan keputusan yang diambil tidak hanya pada aspek peraturan perundang-undangan tetapi juga penalaran terhadap perkembangan dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat. “Ini metoda yang sangat baik,” tukas dia.
Basarah menambahkan, pada lomba periode lalu ujian-ujian yang dilakukan hanya bersifat hafalan. Dengan mengembangkan aspek penalaran maka para peserta, kelak mereka saat menjadi pemimpin, pengambilan keputusan yang diambil tidak hanya pada aspek peraturan perundang-undangan tetapi juga penalaran terhadap perkembangan dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat. “Ini metode yang sangat baik,” ujarnya.
Menurut Ahmad Basarah, pertanyaan yang dilontarkan dan jawaban disampaikan semua nyambung. Menurutnya, itu representasi dari perkembangan pengetahuan yang berkembang di setiap sekolah di seluruh Indonesia.
"Mudah-mudahan cerdas cermat ini semakin merangsang anak-anak di SMA agar mereka betul-betul kembali ke nilai-nilai luhur bangsa," ucap Basarah.
Secara terpisah, Sesjen MPR Ma'ruf Cahyono memaparkan bahwa para peserta memberikan argumentasi sesuai dengan kemampuannya. Bagi Maruf Cahyono, tidak mudah ketika peserta mendapat soal kontra sementara pemikiran dia pro. Dalam lomba diuji, sesuatu yang biasanya tidak disetujui secara rasional tetapi ia harus menyampaikan pikiran-pikiran dengan jalan pikiran orang lain.
"Mudah-mudahan dengan pemahaman dan pengetahuannya bisa menjadi kesadaran dalam bersikap, bertingkah laku, yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," harap Ma'ruf yang ditemui di sela-sela acara.
Anggota MPR yang berasal dari Sulawesi Tengah, Syarifudin Suding, mengatakan, perjuangan para peserta ini patut disyukuri. Ini pertanda anak-anak daerah, khususnya SMA Al Azhar Kota Palu mampu mengaktualisasikan dan mengimplementasikan 4 Pilar.
"Alhamdulillah ini suatu perjuangan yang disyukuri. Ini juga bukti bahwa mereka tidak kalah dengan SMA-SMA lain di Indonesia," tutup Syarifudin.
Untuk diketahui, acara grand final LCC Empat Pilar ini bertepatan dengan Peringatan Hari Konstitusi. Di sini, hadir pula para pimpinan MPR yang mengikuti jalannya lomba, bahkan membacakan pertanyaan secara bergantian, dimulai dari Ketua MPR Zulkifli Hasan, Mahyuddin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ROS)