Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) bahu membahu bersama PMI meringankan beban para pasien yang membutuhkan pasokan darah (Foto:Dok)
Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI) bahu membahu bersama PMI meringankan beban para pasien yang membutuhkan pasokan darah (Foto:Dok)

Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia Bantu Pasokan Darah PMI

M Studio • 07 September 2020 14:43
Jakarta: Pandemi covid-19 berdampak terhadap turunnya minat masyarakat untuk mendonorkan darah. Akibatnya, persediaan darah menipis.
 
Kegiatan donor darah di hampir sebagian besar Unit Donor Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) mengalami penurunan rata-rata 30 persen hingga 50 persen. Kondisi ini terjadi sejak Maret 2020.
 
"Banyak instansi maupun masyarakat yang sudah dijadwalkan melakukan donor darah, membatalkan kegiatannya. Mereka ketakutan tertular covid-19 karena berkumpulnya massa," kata Ketua Bidang Unit Donor Darah Pengurus Pusat PMI dr Linda Lukitari Waseso, dikutip siaran pers, Senin, 7 September 2020.

Menurunnya pasokan darah menimbulkan keprihatinan karena banyak pasien yang butuh transfusi darah rutin seperti pasien thalasemia, dan melonjaknya pasien demam berdarah.
 
Keprihatinan ini mendorong Yanti Airlangga mengajak delapan komunitas perempuan untuk membentuk Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia (GDDPI). Mereka bahu membahu bersama PMI meringankan beban para pasien yang membutuhkan pasokan darah. 
 
Melibatkan Perempuan Jenggala, Dharma Wanita Persatuan, PP LIPI, Pertiwi Indonesia, PUN, YBI, PSKD, dan Geronimo, Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia menyelenggarakan kegiatan Donor Darah Bersama pada Sabtu, 5 September 2020.
 
Acara donor darah bersama yang juga ditandai dengan Deklarasi Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia ini diadakan di Golf Gallery Ballroom Pondok Indah Golf Course, pukul 8.00 hingga 17.00 WIB.
 
"Penyelenggaraan kegiatan Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk berdonor," ucap Ketua GDDPI Vicky W Kartiwa. 
 
Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia Bantu Pasokan Darah PMI
 
Pemberlakuan protokol kesehatan yaitu calon pendonor mencuci tangan sebelum memasuki area di tempat cuci tangan yang telah disediakan, diukur suhu tubuh menggunakan thermo gun dengan batas maksimal 37,3 derajat Celcius.
 
Para pendonor wajib mengisi kuesioner (yang dikutip dari pedoman Kemenkes), terkait kemungkinan apabila si calon donor termasuk ODP atau PDP.
 
Panitia juga menyediakan masker medis dan memastikan calon pendonor menggunakan masker dengan baik dan benar. Setiap peralatan yang digunakan oleh calon pendonor secara bergantian akan disemprot disinfektan.
 
Panitia tetap memberlakukan physical distancing di ruang donor untuk Registrasi PMI, cek HB, dan cek dokter.
Ruang tunggu calon pendonor yang lolos screening sesuai protokol kesehatan dan calon pendonor diwajibkn mengganti masker dengan masker medis. Juga dilakukan pengaturan jarak ranjang pengambilan darah sesuai standar PMI.
 
Langkah awal Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia ini diharapkan bisa menjadi kegiatan yang berkesinambungan, meski pandemi covid-19 berakhir nanti.
 
Setetes darah kita hari ini, bisa memberi sejuta harapan dan penyelamat yang sangat berarti bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan