Jakarta: Vaksinasi covid-19 booster kedua berjalan lamban. Hingga 10 Maret 2023, vaksin booster kedua baru mencapai 2,9 juta orang. Angka tersebut sangat jauh ketimbang dengan vaksinasi reguler dosis pertama dan kedua yang mencapai 212 juta orang.
"Mungkin karena banyak faktor, karena masyarakat banyak sudah menganggap tidak ada pandemi, ada juga masih ada yang takut akan efek samping atau KIPI," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Sabtu, 11 Maret 2023.
Ia mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi booster baik pertama maupun kedua untuk meningkatkan proteksi imun. Selain itu, ia menjamin keamanan stok vaksin di daerah. Apabila daerah yang mengalami kekurangan stok vaksin maka segera dilakukan realokasi.
"Vaksin kita sebenarnya cukup ada stok agar mengusulkan ke pusat nanti akan dilakukan realokasi," ujarnya.
Berdasarkan data Kemenkes terdapat beberapa daerah yang kekurangan stok bahkan hingga kurang dari tujuh hari. Berdasarkan data stok vaksin dari Kemenkes terdapat beberapa beberapa kabupaten/kota stok vaksinnya tidak sampai tujuh hari. Sementara itu, provinsi yang kekuarangan stok yakni Nusa Tenggara Barat.
Adapun Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Masdalina Pane menyebutkan booster kedua bukan target vaksinasi global. Karena target vaksin dua dosis sudah 1,5 tahun masih kurang dari 70 persen.
"Saya setuju vaksin itu penting tapi tidak perlu berlebihan juga, imunitas masyarakat Indonesia yang tinggi jelas tidak didapat dari vaksinasi, sebagian besar karena terinfeksi. Jadi OK saja tidak divaksin booster kedua," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Vaksinasi covid-19
booster kedua berjalan lamban. Hingga 10 Maret 2023, vaksin
booster kedua baru mencapai 2,9 juta orang. Angka tersebut sangat jauh ketimbang dengan
vaksinasi reguler dosis pertama dan kedua yang mencapai 212 juta orang.
"Mungkin karena banyak faktor, karena masyarakat banyak sudah menganggap tidak ada pandemi, ada juga masih ada yang takut akan efek samping atau KIPI," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik
Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, Sabtu, 11 Maret 2023.
Ia mengimbau masyarakat agar segera melakukan vaksinasi
booster baik pertama maupun
kedua untuk meningkatkan proteksi imun. Selain itu, ia menjamin keamanan stok vaksin di daerah. Apabila daerah yang mengalami kekurangan stok vaksin maka segera dilakukan realokasi.
"Vaksin kita sebenarnya cukup ada stok agar mengusulkan ke pusat nanti akan dilakukan realokasi," ujarnya.
Berdasarkan data Kemenkes terdapat beberapa daerah yang kekurangan stok bahkan hingga kurang dari tujuh hari. Berdasarkan data stok vaksin dari Kemenkes terdapat beberapa beberapa kabupaten/kota stok vaksinnya tidak sampai tujuh hari. Sementara itu, provinsi yang kekuarangan stok yakni Nusa Tenggara Barat.
Adapun Epidemiolog Universitas Indonesia (UI) Masdalina Pane menyebutkan
booster kedua bukan target vaksinasi global. Karena target vaksin dua dosis sudah 1,5 tahun masih kurang dari 70 persen.
"Saya setuju vaksin itu penting tapi tidak perlu berlebihan juga, imunitas masyarakat Indonesia yang tinggi jelas tidak didapat dari vaksinasi, sebagian besar karena terinfeksi. Jadi OK saja tidak divaksin
booster kedua," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)