Kebakaran lahan gambut-----Ant/FB Anggoro
Kebakaran lahan gambut-----Ant/FB Anggoro

Pentingnya Restorasi Gambut Di Indonesia

Nur Azizah • 02 Februari 2016 18:45
medcom.id, Jakarta: Indonesia mencanangkan target menurunkan emisi sebesar 29 persen pada 2030. Target dibuat lantaran Indonesia butuh menjaga iklim dari serangan karbondioksida alias CO2. Realisasi target pun diwujudkan dengan merestorasi gambut yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
 
Ketua Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Setyawan Pudyatmoko mengatakan, penyumbang karbon terbesar adalah dari gambut. Indonesia memiliki lahan gambut sekitar 20,6 juta hektare (ha).
 
"Restorasi gambut harus cepat dilaksanakan," kata Setyawan dalam seminar Green Financing to Support Sustainable Develompment and Climate Agenda at Subnational Level di Festival Iklim, di Jakarta Convention Centre, Jalan Asia Afrika, Jakarta Selatan, Selasa (2/2/2016).

Jika restorasi tidak segera dilakukan, kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM ini, ia khawatir kebakaran hutan akan kembali terjadi. Mengingat, fenomena EL Nino diprediksi kembali terjadi pada pertengahan 2016.
 
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan, pihaknya telah membentuk Badan Restorasi Gambut (BRG). Namun, Alex belum bisa menentukan restorasi jenis apa yang akan mendukung program tersebut.
 
"Restorasi ini untuk mencegah perubahan iklim dan kembali terjadi kebakaran hutan di Sumatera Selatan. Kami sudah bentuk badannya, tapi belum ditentukan program-programnya," ujar Alex.
 
Sebelumnya, Amerika Serikat yang diwakili Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake telah memberikan dana bantuan kepada Indonesia untuk merestorasi gambut di Jambi senilai USD17 juta.
 
"Ini untuk mengurangi kebakaran gambut. Ini bagian dari yang akan dilakukan AS dalam mendukung Badan Restorasi Gambut di Jambi," kata Blake.
 
Festival yang bertajuk 'Di bawah 2 Derajat Celcius Untuk Kesejahteraan Rakyat dan Generasi Mendatang' itu berlangsung pada 1 hingga 4 Februari 2015.
 
Acara tersebut diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerja sama dengan Pemerintah Norwegia dan Badan Program Pembangunan PBB (UNDP) Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan