medcom.id, Jakarta: Kaganangan merupakan cerita dari Kalimantan bermakna `yang terkenang`. Kata tersebut bisa menggambarkan kondisi alam Kalimantan yang saat ini cukup menyedihkan akibat pembabatan hutan secara liar dan juga kerusakan lingkungan.
Sebagai seorang penata tari sekaligus pendiri sekolah tari Gigi Art of Dance, Gianti Giadi atau biasa disapa Gigi, ingin mengungkapkan keprihatinannya terhadap alam Kalimantan melalui tarian. Ia ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap alam Kalimantan dan ikut melestarikannya.
"Jadi kita ingin menunjukan, bahwa kita harus terus melestarikan lingkungan dan satwa-satwa di Kalimantan. Sehingga mereka tidak menjadi Kaganangan atau yang terkenang," jelas Gigi kepada Yovie Widianto saat menjadi bintang tamu program Idenesia.
Gigi mengaku, ide `Kaganangan (yang terkenang)` berasal dari film Pocahontas. Berkisah tentang gadis 15 tahun asal Kalimantan bernama Kira. Ia mempunyai teman bernama Rou. Keduanya sangat mencintai Kalimantan sebagai tanah tempat tinggalnya. Setiap hari, mereka menghabiskan waktu bermain bersama para binatang hutan.
"Ini segmennya memang lebih ke anak kecil, agar mereka mengetahui dan merasakan bahwa binatang itu juga teman kita," jelas Gigi.
Namun, kedamaian hutan Kalimantan beserta seluruh penghuninya, termasuk Kira dan Rou terusik dengan datangnya para pemburu. Mereka menculik para binatang dan menjualnya ke kota. Kira, Rou, dan teman-temannya berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan aksi para pemburu. Kira tidak mau para binatang yang sudah dianggap sebagai sahabatnya itu, disakiti oleh para pemburu.
"Melalui Kaganangan ini, kamu ingin menyampaikan pesan dan kampanye hentikan animal abuse (kekerasan terhadap binatang). Sudah sejak dua tahun lalu, kami bekerjasama dengan sebuah lembaga untuk membentuk pemahaman pada anak-anak bahwa sekarang ini banyak hewan mulai punah," terang Gigi.
`Kaganangan (yang terkenang)` persembahan Gigi Art of Dance akan dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya (GIK), lantai 8, West Mall Grand Indonesia Shopping Town pada Sabtu (24/5/2014) pukul 15.00 WIB. Pertunjukan akan dikemas dalam bentuk tarian yang dikolaborasikan antara tari tradisional dan modern. Gigi memang tidak pernah mempermasalahkan pakem dalam menciptakan tarian.
"Jadi kalau bicara soal pakem itu, kita selalu bilang bahwa tarian ini terinspirasi dari tarian aslinya. Intinya, aku membuat sebuah karya atau tarian baru dengan style yang baru dimana memang ada budaya Indonesia karena saya benar-benar cinta Indonesia," tutur Gigi.
Dalam bincang-bincangnya dengan Yovie Widianto, Gigi juga menjelaskan tentang Gigi Art of Dance hasil besutannya yang sudah mengikuti berbagai festival di luar negeri. Beragam prestasi yang mengharumkan nama bangsa telah diukir sekolah tari yang mengajarkan berbagai genre, seperti tradisional, kontemporer, hip hop, ballet, jazz, pop dance, R&B Style dan B-Boy ini.
"Dua tahun terakhir kita di tampil Amerika. Sedangkan tahun lalu kita tampil di New York, Washington, New Jersey, dan Maryland. Kita juga pernah mendapatkan penghargaan dari Maryland atas kontribusi di dunia seni, dan juga dipercaya Kementrian Pariwisata dan Kreatif sebagai duta seni pertunjukan", imbuh Gigi.
Kepada murid-murinya, Gigi selalu mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan budaya Indonesia yang diselipkan dalam tarian. Simak perbincangan Gigi dan Yovie Widianto dalam program Idenesia di Metro TV pada Sabtu (17/5/2014) pukul 14.30 WIB.
medcom.id, Jakarta: Kaganangan merupakan cerita dari Kalimantan bermakna `yang terkenang`. Kata tersebut bisa menggambarkan kondisi alam Kalimantan yang saat ini cukup menyedihkan akibat pembabatan hutan secara liar dan juga kerusakan lingkungan.
Sebagai seorang penata tari sekaligus pendiri sekolah tari Gigi Art of Dance, Gianti Giadi atau biasa disapa Gigi, ingin mengungkapkan keprihatinannya terhadap alam Kalimantan melalui tarian. Ia ingin mengajak masyarakat untuk peduli terhadap alam Kalimantan dan ikut melestarikannya.
"Jadi kita ingin menunjukan, bahwa kita harus terus melestarikan lingkungan dan satwa-satwa di Kalimantan. Sehingga mereka tidak menjadi
Kaganangan atau yang terkenang," jelas Gigi kepada Yovie Widianto saat menjadi bintang tamu program
Idenesia.
Gigi mengaku, ide
`Kaganangan (yang terkenang)` berasal dari film Pocahontas. Berkisah tentang gadis 15 tahun asal Kalimantan bernama Kira. Ia mempunyai teman bernama Rou. Keduanya sangat mencintai Kalimantan sebagai tanah tempat tinggalnya. Setiap hari, mereka menghabiskan waktu bermain bersama para binatang hutan.
"Ini segmennya memang lebih ke anak kecil, agar mereka mengetahui dan merasakan bahwa binatang itu juga teman kita," jelas Gigi.
Namun, kedamaian hutan Kalimantan beserta seluruh penghuninya, termasuk Kira dan Rou terusik dengan datangnya para pemburu. Mereka menculik para binatang dan menjualnya ke kota. Kira, Rou, dan teman-temannya berusaha sekuat tenaga untuk menghentikan aksi para pemburu. Kira tidak mau para binatang yang sudah dianggap sebagai sahabatnya itu, disakiti oleh para pemburu.
"Melalui
Kaganangan ini, kamu ingin menyampaikan pesan dan kampanye hentikan
animal abuse (kekerasan terhadap binatang). Sudah sejak dua tahun lalu, kami bekerjasama dengan sebuah lembaga untuk membentuk pemahaman pada anak-anak bahwa sekarang ini banyak hewan mulai punah," terang Gigi.
`
Kaganangan (yang terkenang)` persembahan Gigi Art of Dance akan dipentaskan di Galeri Indonesia Kaya (GIK), lantai 8, West Mall Grand Indonesia Shopping Town pada Sabtu (24/5/2014) pukul 15.00 WIB. Pertunjukan akan dikemas dalam bentuk tarian yang dikolaborasikan antara tari tradisional dan modern. Gigi memang tidak pernah mempermasalahkan pakem dalam menciptakan tarian.
"Jadi kalau bicara soal pakem itu, kita selalu bilang bahwa tarian ini terinspirasi dari tarian aslinya. Intinya, aku membuat sebuah karya atau tarian baru dengan
style yang baru dimana memang ada budaya Indonesia karena saya benar-benar cinta Indonesia," tutur Gigi.
Dalam bincang-bincangnya dengan Yovie Widianto, Gigi juga menjelaskan tentang Gigi Art of Dance hasil besutannya yang sudah mengikuti berbagai festival di luar negeri. Beragam prestasi yang mengharumkan nama bangsa telah diukir sekolah tari yang mengajarkan berbagai genre, seperti tradisional, kontemporer, hip hop, ballet, jazz, pop dance, R&B Style dan B-Boy ini.
"Dua tahun terakhir kita di tampil Amerika. Sedangkan tahun lalu kita tampil di New York, Washington, New Jersey, dan Maryland. Kita juga pernah mendapatkan penghargaan dari Maryland atas kontribusi di dunia seni, dan juga dipercaya Kementrian Pariwisata dan Kreatif sebagai duta seni pertunjukan", imbuh Gigi.
Kepada murid-murinya, Gigi selalu mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan dan budaya Indonesia yang diselipkan dalam tarian. Simak perbincangan Gigi dan Yovie Widianto dalam program
Idenesia di
Metro TV pada Sabtu (17/5/2014) pukul 14.30 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)