Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta proyek-proyek yang melibatkan investasi dari Tiongkok agar lebih banyak melibatkan pekerja lokal. Pekerja dari Tiongkok yang didatangkan ke Indonesia diharapkan memiliki klasifikasi khusus yang tak dimiliki pekerja Indonesia.
Melalui keterangan tertulis, ia menekankan serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia jangan sampai menggerus lapangan kerja di dalam negeri.
“Kita sangat senang Tiongkok banyak berinvestasi di Indonesia. Tetapi, jangan sampai justru merugikan tenaga kerja dalam negeri. Para pekerja lokal seolah tersingkir oleh pekerja asing,” kata Bamsoet saat menerima Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
Mantan ketua Komisi III ini berharap kerja sama antara Indonesia dan RRT semakin kuat dan terus meningkat di berbagai sektor. Kualitas hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara kedua negara, kata dia, harus terus dikembangkan.
“Indonesia dan RRT merupakan dua negara besar di dunia. Saya senang hubungan bilateral kedua negara terus membaik,” ujarnya.
Di bidang ekonomi, kata Bamsoet, hubungan Indonesia-Tiongkok terus meningkat. Nilai perdagangan kedua negara pada 2017 mencapai US$63,358 miliar. Jumlah tersebut meningkat 17 persen dibanding 2016, yaitu US$47,59 miliar.
“Peningkatan nilai perdagangan ini membuktikan kedua negara memiliki kerja sama yang berkelanjutan. Perdagangan yang saling menguntungkan dan seimbang harus lebih kita tingkatkan lagi,” kata dia.
Baca: Pekerja Asing Tetap Dilarang Jadi Pekerja Kasar
Di bidang Investasi, Tiongkok masuk dalam tiga besar negara yang memiliki invetasi tinggi di Indonesia. Nilai investasi Tiongkok di Indonesia pada 2017 mencapai US$3,4 miliar melalui 1.977 proyek. Investasi tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar US$2,66 miliar.
Investasi RRT telah merambah berbagai sektor. Antara lain, pertambangan, transportasi, konstruksi, real estate, perkebunan, pembangkit listrik, dan pembangunan smelter nikel.
Di bidang pariwisata, jumlah turis dari Tiongkok menempati peringkat pertama dengan jumlah lebih dari 2 juta orang pada 2017. Jumlah tersebut naik dari 2016 sebanyak 1.304.760 orang.
“Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang indah dan eksotis. Kami harap kedutaan besar Tiongkok terus mempromosikan Indonesia,” kata Bamsoet.
Pertemuannya dengan Duta Besar Tiongkok ini turut dihadiri Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha dan Asril Tanjung, serta anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dari Kedubes RRT hadir Kepala Bagian Politik Wang Shikun, Atase bidang Politik Zhu Yarong, serta penasehat bidang politik Xu Hangtian.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/GNGqEOQk" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) meminta proyek-proyek yang melibatkan investasi dari Tiongkok agar lebih banyak melibatkan pekerja lokal. Pekerja dari Tiongkok yang didatangkan ke Indonesia diharapkan memiliki klasifikasi khusus yang tak dimiliki pekerja Indonesia.
Melalui keterangan tertulis, ia menekankan serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia jangan sampai menggerus lapangan kerja di dalam negeri.
“Kita sangat senang Tiongkok banyak berinvestasi di Indonesia. Tetapi, jangan sampai justru merugikan tenaga kerja dalam negeri. Para pekerja lokal seolah tersingkir oleh pekerja asing,” kata Bamsoet saat menerima Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Xiao Qian, di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Rabu, 18 April 2018.
Mantan ketua Komisi III ini berharap kerja sama antara Indonesia dan RRT semakin kuat dan terus meningkat di berbagai sektor. Kualitas hubungan yang seimbang dan saling menghormati antara kedua negara, kata dia, harus terus dikembangkan.
“Indonesia dan RRT merupakan dua negara besar di dunia. Saya senang hubungan bilateral kedua negara terus membaik,” ujarnya.
Di bidang ekonomi, kata Bamsoet, hubungan Indonesia-Tiongkok terus meningkat. Nilai perdagangan kedua negara pada 2017 mencapai US$63,358 miliar. Jumlah tersebut meningkat 17 persen dibanding 2016, yaitu US$47,59 miliar.
“Peningkatan nilai perdagangan ini membuktikan kedua negara memiliki kerja sama yang berkelanjutan. Perdagangan yang saling menguntungkan dan seimbang harus lebih kita tingkatkan lagi,” kata dia.
Baca:
Pekerja Asing Tetap Dilarang Jadi Pekerja Kasar
Di bidang Investasi, Tiongkok masuk dalam tiga besar negara yang memiliki invetasi tinggi di Indonesia. Nilai investasi Tiongkok di Indonesia pada 2017 mencapai US$3,4 miliar melalui 1.977 proyek. Investasi tersebut naik dari tahun sebelumnya sebesar US$2,66 miliar.
Investasi RRT telah merambah berbagai sektor. Antara lain, pertambangan, transportasi, konstruksi, real estate, perkebunan, pembangkit listrik, dan pembangunan smelter nikel.
Di bidang pariwisata, jumlah turis dari Tiongkok menempati peringkat pertama dengan jumlah lebih dari 2 juta orang pada 2017. Jumlah tersebut naik dari 2016 sebanyak 1.304.760 orang.
“Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang indah dan eksotis. Kami harap kedutaan besar Tiongkok terus mempromosikan Indonesia,” kata Bamsoet.
Pertemuannya dengan Duta Besar Tiongkok ini turut dihadiri Wakil Ketua DPR Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha dan Asril Tanjung, serta anggota Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Dari Kedubes RRT hadir Kepala Bagian Politik Wang Shikun, Atase bidang Politik Zhu Yarong, serta penasehat bidang politik Xu Hangtian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)