Petugas membawa tiga dari tujuh peti yang berisi jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 untuk diterbangkan ke Surabaya di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Jumat (9/1/2015). ANT/Prasetyo Utomo
Petugas membawa tiga dari tujuh peti yang berisi jenazah korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 untuk diterbangkan ke Surabaya di Lanud TNI AU Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng, Jumat (9/1/2015). ANT/Prasetyo Utomo

Keluarga Khawatir Penemuan Kotak Hitam Putus Pencarian Korban QZ8501

Yogi Bayu Aji, Faishol Taselan • 11 Januari 2015 18:08
medcom.id, Surabaya: Keluarga penumpang AirAsia QZ8501 meminta Basarnas untuk tetap mencari penumpang yang belum ditemukan hingga sekarang. Keluarga menuntut pencarian seluruh korban tetap dilakukan meskipun nantinya kotak hitam (black box) lebih dulu ditemukan.
 
"Jangan sampai karena kotak hitam ditemukan lantas pencarian dihentikan. Kita berharap terus dilakukan pencarian terhadap korban," kata Adityas salah satu keluarga korban di Surabaya, Minggu (11/1/2014).
 
Basarnas berhasil menemukan tanda-tanda kotak hitam setelah menerima sinyal 'ping' dari dasar laut tidak jauh dari ekor pesawat yang ditemukan. Namun, pihak keluarga khawatir temuan ekor dan kotak hitam akan memutus proses pencarian korban.

Keluarga berharap jenazah korban bisa ditemukan dalam bentuk apapun. "Keluarga sudah pasarah apapaun kondisinya kita siap menerimanya. Yang penting ada wujud jenazah yang bisa ditemukan," katanya.
 
Sementara itu, hari ke-15, Tim DVI Polda Jawa Timur kembali berhasil tiga mengidentifikasi jenazah korban AirAsia QZ8501. Dua jenazah merupakan pasangan suami istri (Pasutri) warga Korea Selatan dan satu jenazah warga Tarakan Tengah, Kalimantan.
 
Dua korban warga Korsel tercatat sebagai Kyung Hwalee, 34, perempuan, dan Seong Beom Ark, 37, laki-laki. Adapun satu jenazah lainnya ialah Fera Chandra Kho, 19, warga Tarakan Tengah.
 
"Ada tiga jenazah teridentifikasi dari 19 jenazah. Kini tinggal 16 jenazah yang belum teridentifikasi," kata  Kabid Dokkes Polda Jawa Timur, Kombes Pol Budiyono, di Crisis Center Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, hari ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan