medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebenarnya memiliki tenggat waktu 12 bulan untuk melakukan investigasi kecelakaan AirAsia QZ 8501. Namun, tim investigasi ingin lebih cepat mengungkap penyebab jatuhnya pesawat yang sempat dinyatakan hilang itu.
Akselerasi waktu tengah dilakukan tim investigasi untuk menyelesaikan analisis sebelum jangka waktu yang telah ditentukan.
Faktor yang membuat KNKT optimistis penyelidikan bisa lebih cepat dari tenggat waktu adalah hasil pengunduhan dua komponen black box AirAsia QZ 8501. Pilot investigator KNKT Ertata Lananggalih menyatakan hasil data yang tersimpan dalam Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) dalam kondisi baik dan siap untuk dianalisa.
"Sejauh ini tidak ada kendala berarti. Komponen dalam black box semuanya dalam kondisi baik. Mudah-mudahan bisa lebih cepat, tim sudah sepakat kalau bisa, kita lebih cepat dari yang ditentukan regulasi," kata Ertata di kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015).
Pilot senior dengan pengalaman 40 tahun terbang itu menyatakan saat proses investigasi sudah masuk tahapan validasi. Ada empat komponen yang akan divalidasi tim investigasi KNKT. Proses sinkronisasi ini akan menyertakan data yang ada dalam FDR dan CVR dengan data Air Traffic Control yang juga punya data penerbangan dan rekaman percakapan dengan pilot AirAsia QZ 8501.
"Keempat data itu akan kita sinkronkan agar hasil validasi layak dijadikan landasan kita melakukan analisis. Dan melihat sumber data dari keempat data itu dalam kondisi baik semua, mudah mudahan prosesnya tidak lama," ungkapnya.
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sebenarnya memiliki tenggat waktu 12 bulan untuk melakukan investigasi kecelakaan AirAsia QZ 8501. Namun, tim investigasi ingin lebih cepat mengungkap penyebab jatuhnya pesawat yang sempat dinyatakan hilang itu.
Akselerasi waktu tengah dilakukan tim investigasi untuk menyelesaikan analisis sebelum jangka waktu yang telah ditentukan.
Faktor yang membuat KNKT optimistis penyelidikan bisa lebih cepat dari tenggat waktu adalah hasil pengunduhan dua komponen black box AirAsia QZ 8501. Pilot investigator KNKT Ertata Lananggalih menyatakan hasil data yang tersimpan dalam
Flight Data Recorder (FDR) dan
Cockpit Voice Recorder (CVR) dalam kondisi baik dan siap untuk dianalisa.
"Sejauh ini tidak ada kendala berarti. Komponen dalam black box semuanya dalam kondisi baik. Mudah-mudahan bisa lebih cepat, tim sudah sepakat kalau bisa, kita lebih cepat dari yang ditentukan regulasi," kata Ertata di kantor KNKT Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Rabu (14/1/2015).
Pilot senior dengan pengalaman 40 tahun terbang itu menyatakan saat proses investigasi sudah masuk tahapan validasi. Ada empat komponen yang akan divalidasi tim investigasi KNKT. Proses sinkronisasi ini akan menyertakan data yang ada dalam FDR dan CVR dengan data Air Traffic Control yang juga punya data penerbangan dan rekaman percakapan dengan pilot AirAsia QZ 8501.
"Keempat data itu akan kita sinkronkan agar hasil validasi layak dijadikan landasan kita melakukan analisis. Dan melihat sumber data dari keempat data itu dalam kondisi baik semua, mudah mudahan prosesnya tidak lama," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)