Gerakan untuk anak indonesia (Foto:Antara/Vitalis Yogi)
Gerakan untuk anak indonesia (Foto:Antara/Vitalis Yogi)

Kasus Angeline, Polisi Jangan Sampai Salah Tangkap

Damar Iradat • 12 Juni 2015 17:35
medcom.id, Jakarta: Polisi diminta bersikap tegas dan hati-hati dalam mengungkap kasus pembunuhan Angeline. Sebab, kejanggalan demi kejanggalan mulai terlihat dalam kasus pembunuhan bocah 8 tahun itu.
 
Setelah jasad Angeline ditemukan Rabu 10 Juni lalu, seseorang bernama Agus mengaku bertanggung jawab atas kematian Angeline. Namun, banyak pihak menduga Agus tidak bertindak seorang diri.
 
Belakangan, ibu angkat Angeline, Margaret, diduga ikut berperan dalam kematian Angeline. Apalagi ada laporan yang menyebut Margaret mengidap gangguan jiwa psikopat.
 
Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Hamidah Abdurrahman meminta polisi hati-hati agar tidak salah tangkap, meski Agus sudah mengakui perbuatannya.
 
"Kami akan melihat proses penyidikan. Sekarang masyarakat baru berasumsi. Kami berharap polisi tidak sampai salah tangkap," kata Hamidah saat dihubungi Metrotvnews.com, Kamis (11/6/2015).
 
Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Natalius Pigai juga mewanti-wanti wacana masyarakat yang menginginkan pelaku pembunuhan Angeline dihukum mati.
 
"Hukuman mati itu masih seandainya, itu nanti. Prosesnya masih panjang. Aktor yang sesungguhnya perlu diungkap. Kesedihan yang ditampilkan dari keluarga apakah benar seperti itu, atau hanya untuk menutupi," kata Pigai saat berbincang dengan Metrotvnews.com.
 
Natalius meminta pihak berwajib mencari tahu secara serius dalang di balik kasus ini walaupun Polisi telah menetapkan Agus sebagai tersangka.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan