medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjamin hasil investigasi kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 tanpa campur tangan atau intervensi pihak manapun. Hal tersebut dikatakan Ketua KNKT Tatang Karyadi di hadapan Komisi V DPR RI.
"Dalam investigasi black box (kotak hitam) tidak dicampuri oleh kepolisian, atau kejaksaan manapun karena kami ingin betul-betul hasilnya murni investigasi," kata Kepala KNKT Tatang Karyadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Tatang juga mengatakan pihaknya akan taat prosedur dan tidak akan menyalahkan pihak tertentu terkait hasil investigasi yang akan muncul nanti. KNKT juga tidak akan langsung menarik kesimpulan atas hasil investigasi kotak hitam.
"Prinsipnya no blaming (tidak menyalahkan), tidak jump into conclusion (langsung menarik kesimpulan), dan hasil ini pun tidak bisa dibawa ke pengadilan untuk dijadikan alat bukti," tuturnya.
Tatang mengatakan, kotak hitam yang ditemukan langsung diunduh oleh pihak KNKT baik flight data recorder maupun cockpit voice recorder. Dalam investigasi tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 34 anggota, dam diketuai Ketua Investigasi KNKT Mardjono serta dipantau oleh saksi satu dari Prancis dan satu Australia.
Tim tersebut dibentuk tiga hari setelah kejadian pesawat nahas itu jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Proses mengunduh data pun dilakukan secepat mungkin.
"Ini investigasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih dari 24 jam kami tidak tidur dalam mengunduh karena ingin prosesnya cepat," ungkapnya.
Dia juga menjamin bahwa hasil investigasi tersebut akan diakui secara internasional, karena mengerahkan tenaga-tenaga yang profesional, baik dari segi penyelam atau pun dari investigator. Tatang pun siap turun dari jabatannya jika hasilnya tidak netral.
"Repot sekali kalau ditanya oleh pihak internasional, saya jamin taruhannya jabatan saya, saya siap dicopot jabatan apabila hasil ini tidak netral," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjamin hasil investigasi kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 tanpa campur tangan atau intervensi pihak manapun. Hal tersebut dikatakan Ketua KNKT Tatang Karyadi di hadapan Komisi V DPR RI.
"Dalam investigasi black box (kotak hitam) tidak dicampuri oleh kepolisian, atau kejaksaan manapun karena kami ingin betul-betul hasilnya murni investigasi," kata Kepala KNKT Tatang Karyadi dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa (20/1/2015).
Tatang juga mengatakan pihaknya akan taat prosedur dan tidak akan menyalahkan pihak tertentu terkait hasil investigasi yang akan muncul nanti. KNKT juga tidak akan langsung menarik kesimpulan atas hasil investigasi kotak hitam.
"Prinsipnya
no blaming (tidak menyalahkan), tidak
jump into conclusion (langsung menarik kesimpulan), dan hasil ini pun tidak bisa dibawa ke pengadilan untuk dijadikan alat bukti," tuturnya.
Tatang mengatakan, kotak hitam yang ditemukan langsung diunduh oleh pihak KNKT baik flight data recorder maupun cockpit voice recorder. Dalam investigasi tersebut, lanjut dia, dilakukan oleh satu tim yang terdiri dari 34 anggota, dam diketuai Ketua Investigasi KNKT Mardjono serta dipantau oleh saksi satu dari Prancis dan satu Australia.
Tim tersebut dibentuk tiga hari setelah kejadian pesawat nahas itu jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014. Proses mengunduh data pun dilakukan secepat mungkin.
"Ini investigasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih dari 24 jam kami tidak tidur dalam mengunduh karena ingin prosesnya cepat," ungkapnya.
Dia juga menjamin bahwa hasil investigasi tersebut akan diakui secara internasional, karena mengerahkan tenaga-tenaga yang profesional, baik dari segi penyelam atau pun dari investigator. Tatang pun siap turun dari jabatannya jika hasilnya tidak netral.
"Repot sekali kalau ditanya oleh pihak internasional, saya jamin taruhannya jabatan saya, saya siap dicopot jabatan apabila hasil ini tidak netral," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)