Dede Yusuf. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara
Dede Yusuf. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara

Eksekusi Mati TKI

Kecolongan, Presiden Disarankan Bentuk Tim Diplomat Khusus

Githa Farahdina • 17 April 2015 15:52
medcom.id, Jakarta: Diplomasi Pemerintah RI untuk meloloskan warganya dari eksekusi mati dinilai masih belum memadai. Akibatnya, alih-alih menyelamatkan, pemerintah justru tak diinformasikan saat warganya dieksekusi mati.     
 
Ketua Komisi IX Dede Yusuf menilai diplomasi tak efektif jika hanya melibatkan satu hingga dua orang personel KBRI. Harus ada kebijakan pemerintah yang sifatnya terobosan. Misalnya membentuk tim diplomatik khusus.   
 
"Presiden harus membentuk diplomatik di bidang ketenagakerjaan. Bukan staf atase, tapi harus diplomat khusus didampingi pengacara kelas internasional," kata Dede ketika dihubungi Metrotvnews.com, Jumat (17/4/2015).

Pengacara internasional, terang Dede, harus mereka yang sudah terbiasa berhubungan dengan persoalan legal standing internasional.
 
"Rekrut, bawa ke sana (Arab Saudi), kontrak mereka, biar bisa mendampingi," ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
 
Kecolongan soal pengeksekusian dua TKI di Arab Saudi, menurut Dede, merupakan hal luar biasa. Pemerintah pun harus bersikap tegas.
 
Presiden Joko Widodo juga diminta berani menelepon Raja Arab Saudi untuk menyampaikan keberatan dan negosiasi mengingat masih banyak TKI yang saat ini menghadapi pidana mati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan